Chemistry Insight Center Berikan Pengenalan Ilmu Kimia Sejak Dini dari Lingkungan Sekitar

un Chemistry for Kids berlangsung selama 5 hari dari tanggal 1 sampai 5 Juli 2019, dan pada hari ini adalah acara penutupannya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Foto usai peserta kegiatan Chemistry For Kids dengan membawa hasil gambar menggunakan pewarna alami, Jumat (5/7/2019). 

Chemistry Insight Center Berikan Pengenalan Ilmu Kimia Sejak Dini dari Lingkungan Sekitar

PONTIANAK - Chemistry Insight Center (CIC) gelar kegiatan Fun Chemistry For Kids dengan tema " Mengenal Ilmu Kimia Sejak Dini Dari Lingkungan Sekitar Dengan Cara Yang Menyenangkan,".

Acara dilaksanakan di Lantai 2 Gedung Perpustakaan Universitas Tanjungpura, jumat (5/7/2019).

Ketua panitia Fun Chemistry for Kids 2019, Nurlina mengatakan kegiatan Fun Chemistry For Kids salah satu rangkaian acara dari CIC .

CIC merupakan wadah layanan dari jurusan Kimia . Layanan ini mencakup edukasi maupun layanan servis penelitian dan pelatihan.

Baca: Diberi Vaksin, 269 Jemaah Calon Haji Asal Ketapang Dinyatakan Sehat

" Kalau edukasinya seperti pelajaran mengenalkan ilmu kimia kepada anak-anak ," ucapnya.

Kegiatan Fun Chemistry for Kids baru pertama kali dilaksanakan dan diikuti oleh 50 peserta dan kuota disesuiakan dengan Sumber daya yang ada.

"Sebenarnya lebih dar 50 anak yang mendaftar, tapi kuota yang kami siapkan hanya untuk 50 orang saja. Kami tidak hanya menyediakan fasilitas , tapi kami menyediakan fasilitas yang berhubungan dengan eksperimen," ujarnya.

Fun Chemistry for Kids berlangsung selama 5 hari dari tanggal 1 sampai 5 Juli 2019, dan pada hari ini adalah acara penutupannya.

Sebelumnya pada hari pertama kegiatan anak-anak yaitu pembuatan sabun. Untuk pembuatan sabun ini menggunakan bahan yang bisa dikenali dengan mudah seperti minyak goreng.

Hari kedua tentang camp outbound untuk pengenalan anak-anak mengenai sampah organik dan non organik.

"Untuk sampah organik dari kulit buah dan di olah menjadi kompos. Kami bekerjasama dengan rumah Upo dari pertanian. Sedangkan untuk sampah non organik kami pilih sampah plastik, dan sampah botol plastik . Jadi sampah kantong plastik di masukan ke dalam botol plastik . Supaya jadi padat dan kita buat Ecobrick," jelasnya.

Baca: VIDEO: Tirmizi Harap Pemkab Mempawah Benahi Pelayanan Publik

Baca: Ini Kisah Keripik Keisha Buatan Ruli Ansyah jadi Produk Unggulan di Singkawang Expo

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali.

"Hari ketiga kami buat volcano simulasi gunung berapi dan menggunakan bahan yang mudah dikenal oleh anak seperti cuka, beking soda, dan sabun, serta pewarna makanan," ujarnya.

Pada hari ke empat dilaksanakan lomba pengenalan mengenai pewarna alami dan lomba melukis tas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved