Breaking News

Pilpres 2019

Koalisi Jokowi-Maruf Amin Buka Peluang untuk Bergabung, Begini Respon Petinggi PAN, PKS dan PDIP

Koalisi pengusung Joko Widodo-Maruf Amin masih membuka ruang bagi partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bergabung dalam koalisi

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
ciputrauceo.net
Ilustrasi Oposisi dan Koalisi 

Koalisi Jokowi-Maruf Amin Buka Peluang untuk Bergabung, Begini Respon Petinggi PAN, PKS dan PDIP 

Pilpres 2019 - Koalisi pengusung Joko Widodo-Maruf Amin masih membuka ruang bagi partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan.

Sejumlah parpol pengusung Prabowo-Sandiaga seperti Partai Demokrat dan PAN telah membuka peluang untuk bergabung ke koalisi Jokowi-Maruf.

Opsi itu muncul setelah Mahkamah Konstitusi menolak seluruh gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga.

Mereka akan memutuskan sikap politiknya dalam waktu dekat sebelum pembentukan kabinet.

Partai Amanat Nasional ( PAN) mengkaji berbagai opsi yang terbuka untuk arah politik partai lima tahun ke depan. PAN pun menegaskan akan konsisten terhadap jalan partai yang akan diputuskan bersama para rapat kerja nasional (rakernas) di akhir Juli 2019.

Baca: Kuasa Hukum TKN Jokowi - Maruf Amin Imbau Pendukung 01 Jaga Ketertiban & Tidak Selebrasi Berlebihan

Baca: Dua Jam Pembahasan! Koalisi Indonesia Adil dan Makmur Resmi Dibubarkan Prabowo di Kertanegara

Di antara sejumlah opsi, PAN mengkaji pilihan yang bisa mengerek keuntungan elektoral bagi partai.

"Kita (PAN) akan bahas berbagai opsi yang kita buka, opsi seluas-luasnya di rakernas nanti untuk menentukan arah politik kita lima tahun ke depan dan akan konsisten ketika sudah menetapkan arah politik itu serta menekuninya sampai tahun 2024," ujar Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno dalam konferensi persnya di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (27/06/2019).

Hingga saat ini, lanjut Eddy, PAN masih berada di Koalisi Adil dan Makmur pengusung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno (KOMPAS.COM/JESSI CARINA)

Ia menyebutkan, arah politik PAN akan bergantung setelah pihaknya bersama koalisi bertemu pada hari ini, pukul 14.00 WIB.

PAN, seperti diungkapkan Eddy, kini sedang mengkaji opsi pilihan politiknya lima tahun ke depan.

Dirinya pun menyebutkan PAN terbuka untuk bertahan bersama koalisi Adil dan Makmur sebagai oposisi atau menyebrang ke koalisi pemerintah.

"Biarkan kami menyelesaikan hasil kajian dan akan kita bahwa di rakernas, lalu baru kita tetapkan. Apakah itu nanti akan bersikap sama dengan Gerindra, PKS, maupun Demokrat ya kita tidak tahu," paparnya kemudian.

Baca: Contohkan PDIP Era Megawati, Politisi PDIP Aria Bima: Mau di Dalam atau Luar Pemerintah Sama Mulia

Baca: Ditanya Soal Ada Ajakan Partai Gerindra Bergabung ke Pemerintah, Begini Respon Ferry Juliantono

Baca: Koalisi Indonesia Adil Makmur Berakhir, Sekjen Demokrat : Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung

Di samping mengurusi arah politik partainya, Eddy menegaskan saat ini yang paling terpenting adalah menentukan arah koalisi.

Namun demikian, ia mengaku bahwa PAN terus menjalin komunikasi dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved