Sejumlah Rusa Mati Karena Perutnya Terisi Sampah Plastik di Jepang

Otopsi yang dilakukan 27 Maret menunjukkan ada tumpukan plastik seberat 3,2 kilogram di perut rusa tersebut.

Editor: Jamadin
Ilustrasi
Rusa 

JEPANG - Banyaknya kasus hewan laut yang mati dengan perut dipenuhi sampah plastik menjadi sorotan publik.

Karena, ikan banyak yang mati karena perutnya banyak terisi plastik, di antaranya hiu, paus, penyu, dan ikan laut lain yang menjadi korban sampah plastik.

Fenomena miris ini ternyata tak hanya dialami hewan laut. Beberapa waktu lalu, rusa yang tinggal di Taman Nara Jepang ditemukan mati dan mengandung 3,2 kilogram plastik.

Pada bulan Maret, asosiasi kesejahteraan Rusa Nara mengamati seekor rusa yang tampak sakit berkeliaran di dekat kuil Todaiji di Taman Nara.

Baca: Ikhlaskan Kepergian Bu Ani Akibat Kanker Darah, SBY Berikan Ciuman Terakhir

Menurut laporan media lokal Sora News, dokter hewan telah mencoba membuat rusa tersebut mau makan, tapi dia selalu menolak makan dan ditemukan mati keesokan harinya.

Otopsi yang dilakukan 27 Maret menunjukkan ada tumpukan plastik seberat 3,2 kilogram di perut rusa tersebut.

"Kami kadang menemukan sampah plastik di perut rusa, tapi tidak pernah sebanyak ini (3,2 kilogram)," ujar Rie Maruko, dokter hewan yang bertanggung jawab atas otopsi.

Melansir Business Insider, Kamis (30/5/2019), rusa merupakan hewan pemamah biak dan mencerna makanannya dalam dua tahap.

Pertama, mereka menelan makanan mentah kemudian mereka mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna untuk dikunyah lagi.

Artinya, makanan mentah yang sudah dikunyah kemudian ditelan dan masuk ke perut pertama sebagai tempat pencernaan dan penyimpanan sementara.

Setelah diproses sebentar, makanan itu naik lagi ke mulut, dikunyah lagi, ditelan lagi untuk dicerna lebih lanjut.

Baca: Puskesmas di Singkawang Tetap Berikan Pelayanan Kesehatan Selama Libur Lebaran

Baca: RAMALAN ZODIAK Karier Senin 3 Juni, Capricorn Sedang Bersemangat, Sagitarius Jangan Terlalu Serius

Dalam kasus ini, kemungkinan plastik yang ada di perut pertama membuat rusa tersebut tidak bisa menelan makanan dan nutrisi baru sehingga menyebabkan kematian.

Menurut laporan asosiasi kesejahteraan Taman Nara, rusa yang mati itu berjenis kelamin betina dan beratnya hanya sekitar 30 kilogram atau 10 kilogram di bawah kisaran berat badan rusa sehat.

Menanggapi kejadian ini, asosiasi kesejahteraan rusa di Nara akan melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang kematian rusa dan mengimbau pengunjung Taman Nara untuk lebih berhati-hati dengan apa yang mereka berika ke rusa. Rusa hanya diperbolehkan mengonsumsi kreker senbei yang dijual di taman.

Dalam laman blog Taman Nara, tertulis bahwa rusa tidak dapat membedakan makanan dengan plastik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved