Pilpres 2019

KPU Tantang Kubu BPN Buka-bukaan Data Hasil Pilpres, Jubir Prabowo-Sandi Dahnil: Apa Gunanya

Jadi kami sudah adu data sejak awal tapi kemudian enggak ada perubahan signifikan terhadap data-data dan fakta

ISTIMEWA/TRIBUN WOW
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak 

KPU Tantang Kubu BPN Buka-bukaan Data Hasil Pilpres, Jubir Prabowo-Sandi Dahnil: Apa Gunanya 

PILPRES - Geram tudingan kecurangan yang dilontarkan kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, KPU RI akhirnya menantang secara terbuka untuk buka-bukaan data pada Rapat Pleno hasil Pilpres mendatang. 

Prabowo hingga Sandi dan Kubu BPN secara tegas menuding kecurangan masif, sistematis, terstruktur, dan brutal pada Pilpres 2019

Kubu BPN bahkan menyatakan menolak hasil Pilpres 2019 dan kemungkinan tidak akan mengajukan gugatan ke MK. 

Lontaran tantangan itu disampaikan oleh Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan pada Rabu (15/5/2019).

Beberapa tokoh dari pihak BPN, Dahnil Anzar dan Fadli Zon pun menanggapi tantangan yang diajukan oleh KPU tersebut.

Baca: Rekapitulasi Suara Nasional Pileg DPR RI di Jawa Barat ! Gerindra Posisi 1, PDIP 2, PKS 3 & Golkar 4

Baca: Situng Pilpres 2019 85%, Jokowi Kuasai Jatim, Jateng, DIY, DKI Jakarta, Prabowo di Banten dan Jabar

 

Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya siap menerima tantangan tersebut.

Namun, Dahnil meyakini tantangan adu data tersebut tidak akan mengubah keadaan terkait keberatan BPN Prabowo-Sandi atas dugaan kecurangan dalam Pilpres 2019.

"Apa gunanya menyampaikan data di situ kan? Berulang kali kami sejak awal itu mengeluarkan data-data, DPT dan segala macam, juga secara resminya baik entry terkait C1, sudah kita sampaikan semuanya," ujar Dahnil saat ditemui di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019) dilansir Kompas.com.

Dahnil mengatakan sejak sebelum hari pemungutan suara pihak BPN telah menyampaikan data-data terkait keberatan yang diajukan.

Ia mencontohkan soal kejanggalan 17,5 juta daftar pemilih tetap (DPT) yang dinggap janggal.

Data itu pernah dilaporkan oleh Direktur Media dan Komunikasi BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo ke KPU.

Namun, upaya untuk melaporkan data-data tersebut tidak membuahkan hasil yang signifikan.

Baca: BREAKING NEWS - Terduga Pelaku Pembunuhan Heni Darsita Ditangkap, Bekuk IK di Kalteng

Baca: BREAKING NEWS - Korban Layangan Kembali Bertambah, Remaja 12 Tahun Luka Bakar Setengah Badan

Baca: TERUNGKAP! Motif Suami Bunuh Istri di Ketapang, Begini Cara Pelaku Habisi Nyawa Heni Darsita

 

Selain itu, lanjut Dahnil, BPN juga telah mengundang KPU saat pemaparan fakta-fakta kecurangan pilpres 2019 yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

"Jadi kami sudah adu data sejak awal tapi kemudian enggak ada perubahan signifikan terhadap data-data dan fakta yang kami sampaikan termasuk pada saat terkait data data kecurangan ini kan," tuturnya

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved