Nyaris Tinggalkan Level Psikologis 6.000, IHSG Kandas Lagi
Pelemahan IHSG seiring rilis neraca perdagangan RI periode April yang tercatat defisit mencapai USD2,50 miliar.
Nyaris Tinggalkan Level Psikologis 6.000, IHSG Kandas Lagi
JAKARTA - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) kian signifikan pada sesi pagi perdagangan hari Rabu (15/5/2019). IHSG melemah -1,01 persen (-62 poin) ke level 6.009.
Dikutip dari iPot News, pelemahan IHSG seiring rilis neraca perdagangan RI periode April yang tercatat defisit mencapai USD2,50 miliar. Defisit neraca perdagangan ini adalah yang terparah di sepanjang 2019.
Baca: Lulus 100 Persen, Sejumlah Siswa-siswi SMA N 1 Mempawah Hilir Sukses Masuk Kampus Ternama
Baca: Diskumdag Kota Pontianak Siap Tertibkan PKL Pasar Tengah
Baca: Kenapa Tugu Digulis Ada 11 Bambu Runcing? Ini Sejarahnya
Indeks LQ45 -1,35% ke 937. Indeks IDX30 -1,35% ke level 518. IDX80 -1,29% ke 132. Indeks JII -1,36% ke posisi 632. Indeks Kompas100 -1,25% ke 1.205. Indeks Sri Kehati -1,31 persen ke 370 dan Indeks SMInfra18 -1,48 persen ke level 312.
Saham-saham teraktif: POSA-W, MNCN, SMGR, BBNI, BNLI, FREN, TLKM.
Saham-saham top gainers LQ45: BMRI, TPIA, SMGR.
Saham-saham top losers LQ45: UNTR, SCMA, ADRO, MNCN, ANTM, ITMG, PGAS.
Nilai transaksi mencapai Rp4,33 triliun. Volume trading sebanyak 87,11 juta lot saham. Investor asing membukukan jual bersih -Rp61,90 miliar.
Nilai tukar rupiah melemah -0,1% ke level Rp14.430 terhadap USD (12.00 pm)
Bursa Asia
Market saham Asia bangkit dari pelemahan di sesi pagi pada perdagangan hari Rabu (15/5). Pernyataan lunak Presiden AS Donald Trump mengendurkan kekhawatiran terhadap perang tarif impor antara AS vs China. Market regional memperkirakan China merilis lebih banyak stimulus ekonomi.
"Pasar saham China rebound karena sudah jenuh jual di sesi belakangan ini. Sentimen juga lebih baik karena Presiden Trump tampak menghendaki kompromi," kata Kota Hirayama, Analis SMBC Nikko Securities yang berbasis di Tokyo.
Presiden Trump pada Selasa (waktu USA) mengatakan dialog (negosiasi konflik dagang) dirinya dengan pemerintah China sangat baik. Output industri China bulan April naik 5,4 persen jauh di bawah ekspektasi sebesar 6.5 persen.
Penjualan ritel periode April tumbuh paling rendah sejak Mei 2003. Rilis data ini mendatangkan spekulasi China akan merilis stimulus ekonomi.
Bursa saham China rebound saat akhir sesi pagi berlangsung. Indeks Shenzhen Composite naik 1,382 persen. Indeks Shenzhen Component menguat 1,45 persen.