Anggota KPPS di Sambas Meninggal Dunia, BEM Poltesa Beri Catatan Ke KPU
"Banyaknya penyelenggara pemilu yang meninggal dunia juga harus menjadi catatan khusus bagi KPU. Paling tidak berkaitan dengan santunan para petugas,"
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Ishak
Anggota KPPS di Sambas Meninggal Dunia, BEM Poltesa Beri Catatan Ke KPU
SAMBAS - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) melalui Menteri Luar Negerinya, Riyan mengatakan, ada beberapa catatan yang harus di jadikan evaluasi bagi KPU.
Mulai dari banyaknya terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) hingga terdapat meninggalnya para penyelenggara di tingkat KPPS yang di duga karena kelelahan.
Meski mengakui pihaknya juga mengapresiasi jalannya pemilu kali ini, namun untuk evaluasi ia katakan ada catatan-catatan yang harus dibenahi oleh KPU.
"Pertama, selamat kepada KPU telah berhasil menyelenggarakan pemilu legislatif dan eksekutif secara serentak pada 17 April 2019 kemarin, tentunya sebuah kebanggaan bagi segenap bangsa indonesia karena ini adalah pemilu pertama di indonesia sekaligus dunia yang pemilu legislatif dan eksekutif dilakukan secara serentak," ujarnya, Jum'at (3/4/2019).
Baca: Duka Pemilu 2019, 2 Petugas KPPS di Sambas Meninggal Dunia
Baca: 2 Petugas KPPS Sambas Meninggal Dunia, KPU Sambas Siap Sisihkan Gaji Beri Santunan
"Namun disini ada hal yang memang harus menjadi catatan untuk pihak penyelenggara yang dalam hal ini adalah KPU. Yang mana dalam hal ini adalah terkait pengawalan pemilu yang kurang maksimal, terbukti dengan kembali dilakukan pemilihan suara ulang dibeberapa dikarenakan penyelenggaraan yang tidak sesuai dengan semestinya," ungkapnya.
Selain itu, terdapatnya banyak petugas KPPS yang meninggal dunia juga menjadi catatan khusus bagi KPU.
"Banyaknya penyelenggara pemilu yang meninggal dunia juga harus menjadi catatan khusus bagi KPU. Paling tidak berkaitan dengan santunan para petugas KPU yang meninggal dunia juga harus di perhatikan," tuturnya.
Ia katakan, terkait dengan isu-isu miring dugaan kecurangan dan human eror juga harus di Evaluasi KPU. Karena tidak cukup hanya di tanggapi dengan klarifikasi oleh KPU. Baik itu tingkat pusat, hingga ke daerah.
Baca: BREAKING NEWS - Geger, Warga Sendoyan Sambas Temukan Sunardi Tewas Tergantung di Pohon Mangga
Baca: Dari 0 ke 5 Kursi di Parlemen, Pengamat Nilai PKB Sambas Buktikan Kegigihan
"Terkait dugaan kecurangan-kecurangan, terjadinya human error dalam situng kpu, beredarnya vidio surat suara yang sudah tercoblos di Malaysia, dan sebagainya, mungkin adalah bumbu-bumbu demokrasi yang harus kita tindaklanjuti dengan bijaksana. Dan bagi KPU itu menjadi catatan khusus agar kepercayaan masyarakat kepada KPU tetap tinggi," tegasnya.
Terakhir kata Riyan ia menyampaikan terimakasih kepada KPU yang telah menyelenggarakan dan mensukseskan pemilu 2019.
"Terakhir, saya mewakili teman-teman mahasiswa politeknik negeri sambas mengucapkan ribuan terima kasih kepada KPU, terkhusus pihak KPPS yang telah bekerja maksimal dalam mensukseskan pemilu serentak 2019 Kemarin. Kami juga ikut berduka cita atas meninggalnya anggota KPPS, semoga keluarga, sanak saudara yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan untuk menerima dengan lapang dada atas kepergiaan orang yang disayangi," tutupnya. (One)