PMII Singkawang Desak Pihak Terkait Segera Proses Dugaan Kecurangan Pemilu Serentak 2019
PMII Kota Singkawang meminta pihak terkait untuk segera memproses dugaan kecurangan yang terjadi pada pemilu serentak 2019
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Tri Pandito Wibowo
PMII Singkawang Desak Pihak Terkait Segera Proses Dugaan Kecurangan Pemilu Serentak 2019
SINGKAWANG - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Singkawang meminta pihak terkait untuk segera memproses dugaan kecurangan yang terjadi pada pemilu serentak 2019 di Kota Singkawang.
Pada pemilu serentak kali ini Bawaslu Kota Singkawang menemukan dugaan money politic di wilayah pemilihan Kecamatan Singkawang Selatan.
Bawaslu juga menemukan kasus pencoblosan dua kali di TPS 34, Jalan P Natuna, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
Temuan ini sudah masuk dalam ranah Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kota Singkawang pada saat ini.
Baca: TERPOPULER - Fadli Zon Sebut Mahfud MD Ngawur, Konser Sosmed LIDA 2019, hingga MotoGP Spanyol 2019
Baca: Kalbar 24 Jam - Jembatan Landak II Rampung, Banjir di Singkawang, hingga Danau Penyengat di Ketapang
Baca: Sarankan Mahfud MD Belajar Sejarah Lagi, Fadli Zon: Saya Baru Tahu Isi Kepala Begitu Cetek
"Menurut kami segera diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku karena tindakan-tindakan tersebut dapat menciderai demokrasi," kata Ketua PMII Kota Singkawang, Irma Suryani, Senin (29/4/2019).
Ia mengajak masyarakat ke depannya untuk sadar akan hal ini dan berperan agar tidak terpengaruh lagi dengan iming-iming uang (money politic) dalam memilih calon pemimpin.
Penyelenggara pemilu juga diminta untuk bersikap lebih netral dan adil serta jeli dan teliti. Sehingga jangan sampai hal ini terjadi lagi untuk ke depannya.
Ia berharap dalam sistem penyelenggaran pemilu juga harus di benahi atau diperbaiki kembali agar kecurangan-kecurangan tidak terjadi kembali.
Dari petugas-petugas penyelenggara pemilu yang tidak bersikap netral dan jujur, permasalahan daftar pemilih selalu terjadi dalam setiap penyelenggaraan.
"Dan masih ada saja nama-nama daftar pemilih tetap (DPT) yang orangnya sudah meninggal," harap Irma.