Gara-gara Dukung Jokowi-Ma'ruf, 111 Pengurus Teken Petisi Desak Pecat Waketum PAN

Kondisi internal Partai Amanat Nasional (PAN) diwarnai perbedaan sikap yang tajam...............................

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Screenshoot halaman 1 

Gara-gara Dukung Jokowi-Ma'ruf, 111 Pengurus Teken Petisi Desak Pecat Waketum PAN

PONTIANAK - Kondisi internal Partai Amanat Nasional (PAN) diwarnai perbedaan sikap yang tajam.

Sekitar 111 pengurus PAN dari berbagi tingkatan menandatangani petisi mendesak pemecatan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan dari jabatan dan keanggotaan di partai.

Sementara Bara Hasibuan tetap bertahan, karena merasa tidak melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AR/ART) partai dengan mendukung calon presiden petahana Joko Widodo. Ia memang berbeda sikap dari kebijakan partai, yang mengusung kompetitor Jokowi-Ma'ruf Amin, yaitu pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno.

"Saya mendirikan PAN. Tidak ada satu pun yang tanda tangan itu (penanda tangan eptisi, Red) ikut mendirikan PAN. Saya paham betul platform partai ini, saya ikut menulis platform partai ini, saya paham betul jiwa partai ini. Soul partai ini," ujar Bara, Minggu (28/4).

Bara menanggapi munculnya petisi dari pengurus PAN yang meminta dia dipecat karena berbeda sikap dengan keputusan partai. Bara mengatakan, bukan pertama kalinya muncul petisi untuk memecat dirinya dari jabatan Wakil Ketua Umum PAN. Sebagai pendiri PAN, apa yang dia lakukan sudah sesuai dengan nilai-nilai dasar PAN ketika didirikan.

Bara adalah putra Albert Hasibuan, seorang akademisi, politikus, advokat, pimpinan surat kabar hingga aktivis HAM. Bara memahami tujuan yang ingin dicapai PAN saat pertama kali berdiri.

Baca: Data Masuk 50% Hasil Hitung Suara KPU Pilpres 2019, Real Count C1 Jokowi 56%, Prabowo 43,78%

Baca: Langit Cerah Berawan di Mempawah, BMKG Prakirakan Cuaca Berawan Hingga Dini Hari

Baca: Ini Jadwal Pleno Rekapitulasi Suara Ditingkat Kabupaten Sanggau

Dengan demikian, Bara paham apa saja yang merupakan bentuk pelanggaran terhadap AD/ART partai.

Menurut dia mendukung Jokowi bukan bentuk pelanggaran. Apalagi, dia juga tidak ikut berkampanye untuk Jokowi meskipun mendukung capres petahana itu.

"Jadi, saya merasa apa yang saya lakukan tidak salah ya. Saya lakukan ini semua untuk mengembalikan roh PAN itu sendiri," ujar Bara.

"Saya minta mereka semua ini belajar dulu sejarah sebelum mereka memberikan judgement kepada saya, penilaian, atau tuntutan untuk meminta saya dipecat," tambah dia.

Sebelumnya, petisi beredar di aplikasi pesan Whatsapp yang berisi daftar nama pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) dari level pusat hingga daerah. Nama-nama dalam petisi tersebut meminta DPP PAN memecat Bara Hasibuan dari jabatan Wakil Ketua Umum sekaligus keanggotaan dalam PAN.

Salah satu nama yang ada dalam petisi tersebut adalah Wakil Sekretaris Jenderal PAN Soni Sumarsono. Soni membenarkan adanya petisi tersebut di internal PAN.

"Petisi ini tentu terkait sikap Saudaraku Bara Hasibuan yang berbeda dengan apa yang telah menjadi keputusan Rakernas PAN," ujar Soni.

Perbedaan sikap yang dimaksud adalah arah dukungan dalam Pemilihan Presiden 2019. Bara telah menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved