M Fahmi Minta Kebijakan Wacana Pulangkan PKL Bukan Dari Pontianak Harus Dikaji Ulang

M Fahmi mengatakan adanya wacana mentertiban Pedagang Kreatif Lapangan memang menjadi keharusan oleh pemerintah agar mereka tertata dan tertib

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Pengamat Ekonomi dan Keuangan Untan, M Fahmi. 

M Fahmi Minta Kebijakan Wacana Pulangkan PKL Bukan Dari Pontianak Harus Dikaji Ulang 

PONTIANAK - Pengamat Ekonomi Untan M Fahmi mengatakan adanya wacana mentertiban Pedagang Kreatif Lapangan memang menjadi keharusan oleh pemerintah agar mereka tertata dan tertib.

Namun untuk wacana mengembalikan PKL kedaerah masing-masing yang disebutkan oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, ini perlu dikaji ulang.

Memang dalam memandang dan mengambil kebijakan tentang PKL ini harus betul-betul melihat semua sisi, jangan sampai hanya satu sisi.

Tentu, mereka menjadi pedagang kreatif lapangan atau PKL pasti ada sebab dan sumber yang harus diteliti terlebih dahulu.

Baca: Ratusan Kotak Suara Siap Untuk di Rekapitulasi di Sambas

Baca: Hampir Seluruh Kecamatan di Sambas Mulai Laksanakan Pleno Rekapitulasi Pemilu 2019

Baca: Sikapi Situasi Pasca Pilpres, MABM Kalbar Imbau Masyarakat Bijak Gunakan Sosial Media

Kalaupun solusinya mengembalikan warga yang bukan warga Pontianak kedaerahnya lagi, saya pikir itu kebijakan yang harus dikaji ulang, sebab Pontianak ini adalah kita yang terbuka.

Tapi para PKL ini harus diatur, kalau ada didalam satu sistem yang baik maka akan baik. Namun begitu juga sebaliknya.

Kalau ditanya seberapa penting PKL ini mendongkrak ekonomi rakyat menengah kebawah, saya katakan jelas, mereka untuk menjalankan ekonomi keluarga.

Dia berjualan tentunya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dasar, mereka berjualan dan mereka juga tidak mengetahui bagaimana caranya yang telah diatur.

Maka perlu kehadiran pemerintah mengatur mereka, yang jelas PKL ini sangat membantu, pemerintah mengarahkan lebih tertib, teratur dan semoga usaha mereka bisa berkembang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved