Ustadz Adi Hidayat Ungkap Kisah Nyata Azab Akibat Main-main Dengan Ulama
Ustadz Abdul Somad Difitnah, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Kisah Nyata Azab Melecehkan Ulama
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
lihat foto
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan untuk tidak bermain-main dengan ulama.
Menurutnya, ada ungkapan bahwa daging ulama itu beracun.
"Hati-hati ya saya ingatkan kalimat ini karena sekarang ada orang sering main-main dengan ulama," kata Ustadz Adi Hidayat.
Mereka yang memainkan ulama, menurut Ustadz Adi Hidayat minimal paling ringan meninggal mengenaskan.
Dalam ceramah yang diunggah akun Youtube Rf-Tv 10 Februari 2019 itu, Ustadz Adi Hidayat juga menceritakan kisah nyata pemuda yang mempermainkan ulama.
Baca: Aa Gym Doakan Penyebar Fitnah Ustadz Abdul Somad, Tegaskan Fitnah Tak Akan Meruntuhkan Martabat UAS
Baca: Tema ILC TVOne Selasa 16 April, Netizen Sebut Ustadz Abdul Somad & Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Menurut UAH, kisah itu terjadi di Bosnia.
"Ada anak muda pengen bermain-main kurang lebih tiga empat orang, ngerjain ulama. Apa yang dikerjakan?," kata Ustadz Adi Hidayat.
Para pemuda itu membawa keranda jenazah dengan seorang rekannya di suruh tidur di dalamnya.
"Yok kita kerjain nih. Katanya ulama hebat. Kita bisa tipu dia. Mau main-main," cerita UAH.
Begitu sudah datang di tempat sang Syekh, para pemuda itu menyampaikan ada yang meninggal dan meminta kesediaan ulama tersebut untuk menyolatkan.
"Saat menyampaikan itu mereka sudah menahan tawa. Tapi ulamanya husnudzon saja. Dia katakan benar ini meninggal?," cerita UAH.
Para pemuda itu menjawab benar sudah meninggal.
"Ini yang disolatin yang hidup apa yang meninggal? Mereka jawab, tidak ada orang hidup disholatin Syekh kata mereka," kata Ustadz Adi Hidayat.
Sampai tiga kali Syekh tersebut bertanya dan dijawab dengan jawaban yang sama.
Baca: Penjelasan Ustadz Abdul Somad Soal Hukum Fitnah & Ghibah Menurut Islam! Somad: Fitnah Tak Ada Bukti
Baca: Nasehat Ustadz Abdul Somad Kepada Tim Sukses yang Bagi Sembako & Uang, Serta Para Saksi-saksi TPS!
"Tiga kali disebutkan. Begitu sudah tiga kali, tanya lagi Syekhnya. Ini orang baik apa nggak? Para pemuda itu kemudian menjawab ini orang baik. Kami bersaksi," kata UAH.
