Kasus Penganiayaan Siswi SMP, Dukungan untuk Korban Mendunia

Gak gitu juga. Mereka masih anak-anak masih labil,masih belum tau harus apa . Yang di pikirkan hanya senang-senang.

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak (tengah) memberikan keterangan kepada awak media dalam konferensi pers di kantor KPPAD Kalbar, Jalan Da Hadi, Pontianak, Senin (8/4/2019). Seorang siswi SMP menjadi korban pengeroyokan diduga 12 siswi SMA beberapa hari lalu di Pontianak. 

Kasus Penganiayaan Siswi SMP, Dukungan untuk Audrey Mendunia 

PONTIANAK  - Kasus penganiayaan yang dialami oleh AU, siswi SMP Negeri di Kota Pontianak, yang mengalami pengeroyokan sejumlah siswi SMA mendapat perhatian banyak pihak, termasuk di jejaring media sosial.

Cerita tentang AU ini ramai dibahas di Twitter hingga muncul tagar #JusticeForAudrey. Pada Selasa (9/4/2019), tagar tersebut menduduki posisi nomor 1 dunia.

Hingga kini siswi yang baru berumur 14 tahun tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit swasta di Kota Pontianak.

Ia juga harus menjalani rontgen untuk memeriksa tengkorak kepala karena dibenturkan ke aspal dan trauma bagian dada akibat mengalami penganiayaan tersebut.

Baca: BMKG Prakirakan Kalbar akan Mulai Hujan Lagi

Baca: Biaya Masuk Kedokteran Untan Rp 250 Juta

Dukungan yang mengalir untuk AU pun bahkan menjadi perhatian artis Instagram (Selebgram), seperti Karin Novilda atau yang dikenal Awkarin yang berencana akan pergi ke Pontianak untuk mengunjungi AU.

Di akun instagram pribadi milik @Awkarin, ia membuat insta story yang menuliskan.

"Doakan ya kalau diberikan kesempatan dan waktu, aku akan ke Pontianak. Memperjuangkan hak Audrey dan hak kemanusiaan," tulis Awkarin.

Tulisan di insta story yang dibuat dengan latar merah ini menandakan bahwa ia pun merasa marah akan keadaan yang menimpa siswi tersebut.

Sebelumnya ia juga membuat insta story #JusticeforAudrey, dari insta storynya itu ia juga merespon dan post beberapa komen dari para netizen.

Satu di antara followernya mengomentari dan mengatakan "Secepatnya kak, katanya mereka mau diselesaikan dengan cara damai ka, soalnya orang tua pelaku kalo ga salah, calon pejabat’. Lalu dijawab Awkarin, "Mau orang tuanya siapa kek. Gak bener kalau orang tuanya membenarkan anaknya berlaku seperti itu. Jabatan ga dibawa mati. Cara parenting orang tua yang akan turun temurun ke anak dan cucu. Kalau emang damai bener-bener secara damai dari kedua belah pihak gapapa deh. Tapi kalau damai yang dipaksa karena diancam. Saya tidak setuju," respon Karin atas komentar netizen.

Selanjutnya ia juga mengomentari komen "Jangan ada damai Karin, please w muak banget sama anak SMA itu, Masya Allah,” tulis netizen

"Gak gitu juga. Mereka masih anak-anak masih labil,masih belum tau harus apa . Yang di pikirkan hanya senang-senang. Saya dulu juga pernah jadi amak bocah yang bodoh. Yang mereka butuhkan adalah penyuluhan dan bimbingan," respon Karin mengenai komentar Netizen yang di post nya di insta story.
Penggiat sosial lainnya Chelsy Arta pun langsung mengunjungi Audrey ke rumah sakit di Pontianak. Ia pun menceritakan keadaan terkini AU. ‘this is my first time met Audrey. Awalnya cuman sebagai pembaca berita, kebetulan tahu dari insta story temen,” tulisnya.

Yang bikin ia penasaran sama kasus ini ternyata ada salah satu nama yang memang ia kenal dari kecil. Sosok yang ia kenal adalah orang yang polos, baik, periang, ramah, dan sopan.

“Tak habis pikir bagaimana orang tua mereka mendidik mereka. Pertama kalo melihat AU jujur, menahan diri untuk cengeng. Karena kalau saya sedih? AU juga sedih,” imbuhnya.

Baca: Angkat Bicara Pengeroyokan Siswi SMP, Sutarmidji: Menjurus Pada Penculikan, Harus Proses Hukum

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved