Pilpres 2019

Dikunjungi Maruf Amin, 5.000 Jemaah Pondok Pesantren Berubah Haluan dari Dukung 02 Jadi ke 01

Warga NTB jangan sampai ada yang percaya hoaks. Masak ada yang bilang kalau Pak Jokowi naik jadi Presiden

KOMPAS TV
Maruf Amin pamerkan 3 kartu saat Debat Cawapres 2019, Minggu (17/3/2019). 

Dikunjungi Maruf Amin, 5.000 Jemaah Pondok Pesantren Berubah Haluan dari Dukung 02 Jadi ke 01

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LOMBOK TENGAH - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berkunjung ke Pondok Pesantren Yayasan At-tohiriyah Al-fadiliyah (Yatofa) Bodak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Dalam ceramahnya di depan santri dan jemaah yang sudah berkumpul, Ma'ruf menegaskan kembali bahwa pencalonan dirinya sebagai calon wakil presiden didukung oleh para ulama dan tuan guru.

"Pencalonan saya didorong oleh para ulama dan kiai supaya bisa mengatur dan mendampingi negara," kata Ma'ruf pada 2 April 2019.

Kepada semua jemaah Yatofa, Ma'ruf meminta dukungan dan doa agar mendukungnya dalam kompetisi Pemilu Presiden 2019.

Baca: Bawaslu Waskat Pensortiran Surat Suara yang Diduga Rusak

Dia lalu meminta warga NTB agar tidak percaya terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepadanya dan pasangannya, Joko Widodo.

"Warga NTB jangan sampai ada yang percaya hoaks. Masak ada yang bilang kalau Pak Jokowi naik jadi Presiden, Kementerian Agama akan dihapuskan, azan akan dilarang. Itu semua bohong," ungkap Ma'ruf.

Berubah haluan

Sementara itu, Ketua Yatofa Bodak Tuan Guru Achmad Fadly menyebutkan, sekitar 5.000 lebih jemaah Yatofa diprediksikan akan mengikuti pemimpinnya.

"Sekitar 5.000 lebih jemaah Yatofa yang terdiri dari pengurus desa sampai kabupaten, insya Allah akan mengikuti imamnya. Imamnya adalah saya," tutur Fadli.

Dia menuturkan, jemaah kini berubah haluan, berbelok arah ke pasangan calon Jokowi-Ma'ruf. Fadly mengaku, sebelumnya mereka sempat memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandi, namun hanya sebatas apresiasi.

Baca: Maret 2019, BPBD Mempawah Catat 208,75 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar

"Ya jemaah Yatofa memang pernah berada dalam arus itu (02). Namun itu hanya sebatas apresiasi. Belum ada komunikasi dari pihak mereka," ucap Fadli, Selasa (2/4/2012).

Fadli menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan kepada semua jemaah Yatofa yang sebelumnya mengangkat dua jari, yaitu jari telunjuk dan jempol untuk pasangan Prabowo-Sandi.

Sekarang, dia menginstruksikan jemaah Yatofa untuk menekuk telunjuknya dan hanya mengangkat jempol untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Dia juga menyebutkan, pihaknya telah bermusyawarah internal untuk membicarakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved