Bejat, Pria di Belitang Hilir Cabuli Pelajar SMP yang Masih Tetangganya
Peristiwa pencabulan tersebut terjadi di belakang rumah pelaku saat korban hendak mencari signal handphone di Kecamatan Belitang Hilir
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
Bejat, Pria di Belitang Hilir Cabuli Pelajar SMP yang Masih Tetangganya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Peristiwa cabul kembalo terjadi di Sekadau. Kali ini dilakukan oleh pria berinisial S (20) terhadap seorang gadis berinisial PS (15) yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP. S berhasil dibekuk polisi usai mendapat laporan dari pihak keluarga korban.
Peristiwa pencabulan tersebut terjadi di belakang rumah pelaku saat korban hendak mencari signal handphone di Kecamatan Belitang Hilir, Selasa (19/3) sore.
Kapolsek Belitang Hilir, IPTU I Nengah Muliawan menuturkan, saat itu korban pergi dari rumah menuju ke ladang orang tuanya yang berada kurang lebih 500 meter di belakang rumahnya. Korban pergi ke ladang untuk mengambil terong.
Baca: Siap Lakoni Pertandingan, Daud Akan Jalani Latihan di Spanyol
Baca: Hadir di Borneo Forum, Kapolda Kalbar Harap Perusahaan Bangun Kepekaan Terhadap Pencegahan Karhutla
Baca: VIDEO: Manggala Agni Pontianak Riset Pembuatan Cuka Kayu
Baca: Dewan Harap Intens Sosialisasi Bahaya Narkotika
“Untuk ke lokasi itu, jalan yang dilalui korban melewati samping rumah pelaku. Kemudian melewati kebun karet serta kebun sawit,” ujar Nengah, Kamis (21/3).
Usai mengambil terong, korban pulang ke rumah. Ketika di dekat kebun sawit, korban berhenti dan duduk untuk mencari signal. Belakangan diketahui, tempat tersebut sudah biasa digunakan warga untuk mencari signal handphone.
“Sekitar kurang lebih 15 menit ditempat itu, tiba-tba pelaku datang dan mendekati korban. Korban sempat bertanya ke pelaku tumben sendiri? Pelaku menjawab mau mencari signal,” ucap Nengah.
Tak lama kemudian, korban hendak pulang tapi langsung dihadang pelaku. Pelaku berusaha melarang korban untuk pulang dengan dalih mengajak korban pulang sama-sama. Korban bersikeras menolak dan berusaha melewati pelaku.
“Pelaku langsung menarik tangan korban dan melakukan berbuatan tak senonoh. Korban berusaha melawan tapi tidak bisa,” ungkap Nengah.
Nengah mengatakan, setibanya di rumah korban menangis dan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sang ibu. Selanjutnya, keduanya menceritakan kejadian tersebut kepada ayah korban.
“Tak terima, ayah korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pengurus kampung dan melaporkan kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.