Mai Yuliastri Simarmata Sambut Baik Muswil I Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Se-Indonesia
Mai Yuliastri Simarmata menyambut baik kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-1 Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Se-Indonesia
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
Mai Yuliastri Simarmata Sambut Baik Muswil I Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Se-Indonesia
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak Mai Yuliastri Simarmata menyambut baik kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-1 Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Se-Indonesia (IMABSII) dan IKIP PGRI Pontianak menjadi tuan rumah perdana di wilayah Kalimantan.
Mai sangat mengapresiasi kegiatan Muswil yang diikuti oleh beberapa delegasi kampus luar, dan Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi pengurus dalam Muswil ini.
"Semoga kegiatannya berjalan dengan lancar, jadi saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena IMAPSI ini adalah kegiatan perdana di Kalbar dengan melibatkan delegasi beberapa mahasiswa kampus luar," ujar Mai usai mengisi acara Seminar Nasional dan pembukaan Muswil ke-1 di IKIP PGRI Pontianak.
Baca: Delegasi Dari Malang Ikut Musyawarah Wilayah ke-1 IMABSI di IKIP PGRI Pontianak
Baca: Garap Empat Singel Sekaligus, Cinta Laura Ungkap Alasan Pilih Rekaman di Swedia
Baca: IKIP PGRI Pontianak Jadi Tuan Rumah Musyawarah Wilayah ke-1 IMABSII Wilayah III Kalimantan
Baca: Gelar Talkshow Pemuda Kalbar Inspiratif, Sutarmidji Yakin Pemuda Kalbar Bisa Bersaing
Sebagai Kapro Mai sangat mendukung kegiatan ini untuk membuka tali silaturahmi, kolaborasi, kerjasama yang berkaitan dengan mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Mai berharap semoga kedepannya dan tahun berikutnya mereka bisa mengadakan seminar nasional, kemudian bisa melahirkan baik sastrawan maupun penyair yang ada di Indonesia.
"Saya berharap mereka mencintai bahasa, jangan pernah mengatakan bahasa Indonesia itu kaku, terkadang yang membuat kaku itu adalah penuturnya sendiri," ujarnya.
Berkaitan dengan revolusi 4.0 para mahasiswa harus paham apa itu sastra dan bahasa Indonesia, jadi kedepan bisa mengadakan kegiatan yang melahirkan mahasiswa cendikiawan.