'Terbitkan' Kartu Pra Dungu, Rocky Gerung Kritik Wacana Jokowi 'Gaji' Pengangguran

Gagasan ini dilontarkannya saat menghadiri acara Forum Pikiran Akal dan Nalar, pada Selasa (5/3/2019) di Surabaya.

Editor: Ishak
Screenshot Instagram@rockygerungofficial
Rocky Gerung 

'Terbitkan' Kartu Pra Dungu, Rocky Gerung Kritik Wacana Jokowi 'Gaji' Pengangguran

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pengamat Politik Rocky Gerung menerbitkan Kartu Pra Dungu.

Gagasan ini dilontarkannya saat menghadiri acara Forum Pikiran Akal dan Nalar, pada Selasa (5/3/2019) di Surabaya.

Diketahui Kartu Pra Dungu Rocky Gerung dilontarkannya setelah mengkritik Kartu Pra Kerja yang diterbitkan oleh Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.

Lewat Kartu Pra Kerja itu, orang nomor satu di Indonesia itu memang sempat melontarkan wacana bakal menggaji pemegang kartu tersebut meskipun belum mendapatkan pekerjaan alias masih menganggur. 

Dosen Filsafat UI, Rocky Gerung
Dosen Filsafat UI, Rocky Gerung (Net)

"Untuk menyukseskan supaya ia mau dipilih, ia mengeluarkan seluruh kartu. Bahkan, ada Kartu Pra Kerja. Buat Anda yang belum kerja, Anda akan diberi gaji oleh pemerintah," begitu kalimat yang dilontarkan Rocky Gerung kepada peserta acara.

"Semua kartu ini sudah dikeluarin, kecuali Kartu Pra Dungu. Dan sepertinya kartu itu tak akan dikeluarkan, karena akan dipakai sendiri," lanjutnya dengan disertai tepuk tangan peserta pertemuan yang hadir.

Baca: Daftar Kuliah di BSI Bisa Dapat Seunit Mobil

Baca: Dua Bulan Terakhir Kejari Terima 3 SPDP Kasus Pencabulan, Andri: Awasi Anak dengan Ketat

Hari itu, Rocky Gerung memang didaulat menjadi salah satu pembicara di forum tersebut.

Selain mengkritik kartu Pra Kerja, Rocky Gerung juga menanggapi masih besarnya undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan pada survei Polmark Indonesia yang dirilis di hari yang sama.

Menurutnya, para pemilih tersebut muak dengan kinerja pemerintah saat ini.

"Kali ini memperlihatkan bahwa, mengapa masih ada undecided voters yang justru bertambah ketika waktu menyempit," kata Rocky di awal sambutannya.

Rocky mengatakan bahwa petahana seharusnya diuntungkan dengan statusnya sebagai pemangku kebijakan saat ini.

"Mereka yang undecided ini, undecided terhadap petahana. Sebab, seharusnya ada captive market terhadap petahana. Namun, nyatanya, justru bertambah. Itu mencengangkan kita," urainya.

Pengamat Politik, Rocky Gerung penuhi panggilan kepolisian terkait kasus penodaan agama di Ditkrimsus Polda Metro, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2019). Ia berjalan sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah langit biru. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Berbagai cara yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden dari unsur petahana nyatanya tak banyak memberikan efek elektabilitas. Utamanya, bagi kalangan milenial.

Baca: Rebutan Janda, Dua Pria Berdarah-darah Saling Bacok

Baca: Dijanjikan Uang Rp 4,4 Miliar, Ribuan Pria Lamar Gadis Cantik Anak Pengusaha Durian

Selain itu, ia juga mengkritik program infrastruktur di era Jokowi. Yang mana, pembangunan besar-besaran tersebut hanya bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi di angka 5,1 persen.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved