Lupita: Anggapan Caleg Perempuan Nihil Kualitas Harus Ditepis
Tidak ada perbedaan antara caleg perempuan atau laki-laki, ada caleg laki-laki yang memang dipasang sebagai pendongkrak suara
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Tri Pandito Wibowo
Lupita: Anggapan Caleg Perempuan Nihil Kualitas Harus Ditepis
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS,- Salah satu caleg perempuan di Kabupaten Sambas, Lupita mengatakan, bahwa anggapan caleg perempuan nihil kualitas mesti ditepis.
Menurutnya, tidak ada perbedaan mengenai caleg laki-laki dan perempuan.
"Tidak ada perbedaan antara caleg perempuan atau laki-laki, ada caleg laki-laki yang memang dipasang sebagai pendongkrak suara, demikian juga caleg perempuan, ini adalah strategi dari partai politik masing-masing," ujarnya, Kamis (28/2/2019).
Baca: Hairiah Minta Caleg Perempuan Tunjukkan Kemampuan
Baca: Buat Anda yang Takut Foto Profil WhatsApp Disalahgunakan, Begini Cara Menyembunyikannya!
Baca: Kapolresta Pastikan Kesiapan Pengamanan Even Puncak Millenial Road Safety Festival
Baca: Selamatkan Korban Kesetrum dengan Dibenam ke Tanah, Dokter Lukman Sebut Hanya Mitos
Untuk itu, Lupita meminta agar anggapan caleg perempuan hanya sebagai pelengkap untuk memenuhi aturan pencalonan oleh partai politik haruslah ditepis.
Karena menurutnya, hal tersebut bisa memunculkan sikap skeptis terhadap caleg perempuan. Dan semua perempuan yang bertarung dalam pemilihan pasti menargetkan menang.
"Ini harus dipinggirkan, perempuan yang mencalonkan diri untuk menjadi anggota legislatif bertujuan untuk menang, bukan pelengkap kuota 30 persen saja," jelasnya.
"Kalau pun mungkin ada beberapa yang memang demikian, tapi (kecil-Red) sebagian besarnya adalah petarung politik sebagaimana laki-laki," tegasnya.
Oleh karenanya, bagi Lupita, dengan memberikan kepercayaan kepada caleg-caleg perempuan dalam pemilihan umum, itu adalah sebagai bentuk dukungan terhadap emansipasi perempuan.
"Pemimpin di banyak negara adalah perempuan, kita juga pernah punya Bupati perempuan. Oleh karena itu caleg perempuan juga harus diberi kesempatan," ungkapnya.
"Semuanya sama saja, baik itu calon legislatif yang perempuan atau laki-laki, yang membedakan hanya kualitas secara individu bukan gender," tutupnya.