3,07 Persen Darah di PMI Tidak Bisa Digunakan Akibat Infeksi Penyakit Menular Hingga HIV

Jumlah pendonor yang reaktif terhadap penyakit menular melalui darah sebanyak 786 pendonor atau 3,07 persen

Penulis: Syahroni | Editor: Tri Pandito Wibowo
ISTIMEWA
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dr. H. Sidig Handanu Widoyono, M.Kes 

3,07 Persen Darah di PMI Tidak Bisa Digunakan Akibat Infeksi Penyakit Menular Hingga HIV

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyampaikam bahwa sepanjang 2018 lalu data jumlah pendonor di Palang Merah Indonesia (PMI) Pontianak mencapai 26.049 orang.

Tentunya jumlah tersebut tidaklah terpakai semua, lantaran sebagian dinyatakan tak lolos melalui screening atau proses pengolahan darahnya karena mengandung bakteri atau penyakit menular.

Menurut Handanu, dari 26.049 itu 3,07 persennya positif mengandung penyakit menular dan harus dimusnahkan.

Sementara untuk biaya pemusnahan darah, karena di Pontianak dan Kalbar belum ada sarana dan prasarana yang memadai. Jadi untuk pemusnahan darah yang terinfeksi ataupun plasma darah yang tidak terpakai, kemudian bahan medis habis pakai pihaknya kerjasama dengan vendor diluar Kalbar dan dimusnahkan diluar Kalbar pula dengan biaya Rp50 ribu perkilo.

Baca: BREAKING NEWS - 15 Orang Diamankan Dari Kos-kosan, Satpol PP Temukan Alat Hisap Narkoba

Baca: Jadwal Persib Vs PS Tira Persikabo Berubah, Persebaya Vs Perseru: Laga Pembuka Piala Presiden 2019

Baca: Sutarmidji Proyeksikan Anggaran Rp 1 Miliar Untuk Bangun Rumah Adat Bugis

Setiap bulan mereka datang dan mengambil darah dan bahan bekas medis untuk dibawa ke Kaltim dan dimusnahkan.

"Jumlah pendonor yang reaktif terhadap penyakit menular melalui darah sebanyak 786 pendonor atau 3,07%. Darah itu kita musnahkan karena tidak bisa digunakan," ucap Kepala Dinas Kesehatan Pontianak saat diwawancarai, pada acara Pontianak Berdonor di RRI, Kamis (28/2/2019).

Secara umum, ia menjelaskan jika dilihat dari jumlah permintaan dan dari jumlah yang tersedia, memang sudah mencukupi, walaupun pendonornya dari berbagai cara. Ada pendonor sukarela dan ada pendonor pengganti.

Donor pengganti Kota Pontianak masih sekitar 17 persen, sukarela masih 83 persenan. Memang belum mencukupi kalau dilihat dari anggota yang mendonor sukarela, karena masih cukup besar pendonor pengganti.

"Pengganti itu, masyarakat yang mencari sendiri siapa yang akan mendonorkan darahnya untuk mereka yang sakit, karena stok di PMI tidak ada," tambahnya.

Handanu, mengaku PMI masih membutuhkan pendonor darah yang sifatnya sukarela sekitar 17 persenan lagi. Sehingga ketersediaan stok darah selalu stanby mengingat Pontianak adalah daerah tempat rumah sakit rujukan.

"Satu tahun kebutuhan PMI Kota Pontianak dalam melayani masyarakat, 26 ribu kantong. Jadi perbulannya sekitar 2200 kantong kurang lebih. Hal itu karena kita melayani rumah sakit yang ada di Kota Pontianak dan daerah sekitarnya termasuk daerah Kubu Raya dan rumah sakit yang ada di Kota Pontianak merupakan rumah sakit rujukan se Kalbar," katanya.

Baca: Genjot Ekspor Ikan Melalui Bandara Pontianak, Bea Cukai Soroti Ekspor Ikan Arwana Melalui Jakarta

Baca: BREAKING NEWS - 15 Orang Diamankan Dari Kos-kosan, Satpol PP Temukan Alat Hisap Narkoba

Darah yang dikumpulkan PMI merupakan kebutuhan untuk masyarakat se Kalbar. Aspek kecukupan ditambahkannya memang harus terus tingkatkan dengan berbagai cara, dan mengadakan kegiatan diberbagai kecamatan dan undangan dari instansi swasta.

Kemudian dalam rangka menjaga kualitas darah, pemeriksaan atau screening darah di PMI Pontianak sudah memakai metode modern sehingga benar-benar diketahui darah yang dihasilkan adalah layak dan bebas dari infeksi penyakit menular.

Selain itu, Handanu juga menyampaikan terkait biaya pebebusan darah di PMI. Saat ini Rp360 ribu, itu bukanlah harga darah, karena harga darah tidak terhingga, itu adalah biaya dari proses screening darah dan pengolahan serta kantong darah.

"Tidak semua yang didonorkan.masyarakat itu dapat digunakan semua, karena ada yang terinfeksi sipilis, hepatitis, HIV dan lainnya. Dengan kita mendonor sebetulnya kita mengetahui status kesehatan kita," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved