Akan Maksimalkan Fungsi Balitbang Kalbar, Ini Penjelasan Sutarmidji
Akan saya rombak dan isi dengan orang-orang yang punya wawasan luas dan mampu menghadirkan pemikiran-pemikiran inovatif
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Akan Maksimalkan Fungsi Balitbang Kalbar, Ini Penjelasan Sutarmidji
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Gubernur Kalbar, H Sutarmidji menegaskan dirinya akan memaksimalkan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Provinsi Kalimantan Barat.
Ia ingin Litbang bisa jalankan fungsi sebagai badan yang mampu hadirkan pemikiran-pemikiran brilian dan membangun berdasarkan penelitian-penelitian. “Saya tak mau Balitbang dianggap sebagai pelengkap saja,” ungkap Sutarmidji.
Baca: Terkait Tuntutan Hukuman Mati Terdakwa Kepemilikan 7,2 Kilogram Sabu, Ini Kata GP Ansor Sanggau
Ia tidak menampik masih ada pandangan dan anggapan terkait Balitbang yang dikonotasikan negatif sebagai tempat-tempat orang-orang buangan. Padahal, seharusnya hal itu tidak harus terjadi.
“Di masa pemerintahan saya, Litbang harus berubah. Akan saya rombak dan isi dengan orang-orang yang punya wawasan luas dan mampu menghadirkan pemikiran-pemikiran inovatif,” terangnya.
Litbang harus diisi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap, berkompeten dan mumpuni. Bahkan, Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu bertekad akan mereformasi Balitbang Kalbar menjadi badan yang tidak hanya dianggap sebelah mata.
Baca: Kapolresta Pontianak Sebut Kaum Millenial Dominasi Pelanggar Lalu Lintas
“Kalau bisa Balitbang itu nomor satu. Balitbang akan saya benahi. Litbang jangan menjadi akronim dari sulit berkembang. Litbang adalah tempat orang-orang pintar,” tegasnya.
Midji sapaannya mengibaratkan Balitbang adalah dapur. Peran Balitbang sangat besar untuk menghasilkan dan menghimpun data-data dalam sebuah hasil penelitian. Nantinya, data-data itu berguna untuk menunjang dan mengevaluasi capaian program-program Pemprov Kalbar.
“Kalau Litbang tidak direformasi, maka pembangunan daerah akan terhambat. Ke depan, kita bekerja menggunakan data-data. Tanpa data, mustahil sasaran-sasaran capaian program dapat terukur," pungkas Sutarmidji