Kadisdik Kayong Utara: Warga Buta Huruf Berasal dari Semua Kalangan
Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara, Romi Wijaya mengungkapkan, warga buta huruf tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
Kadisdik Kayong Utara: Warga Buta Huruf Berasal dari Semua Kalangan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara, Romi Wijaya mengungkapkan, warga buta huruf tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Kata dia, warga buta huruf berasal dari semua kalangan.
Karena menurut dia, permasalahan buta huruf bukan dipengaruhi oleh faktor ekonomi semata.
"Ini kan persoalan akses, bagaimana yang bersangkutan punya akses ndak ke pelayanan pendidikan," katanya di Kantor Dinas Pendidikan, Sukadana, Kamis (7/2/2019).
Baca: Dituduh Begal dan Dihajar Tiga 3 Orang Hingga Babak Belur, Rano Hanya Bisa Pasrah
Baca: Bupati Rupinus Pimpin Upacara Pengambilan Sumpah Jabatan Administrator
Baca: VIDEO: KPU Mempawah Sumpah PAW PPK dan PPS
Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor selain masalah ekonomi yang menyebabkan terbatasnya akses masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan.
Diantaranya karena keterisolasian wilayah, kondisi geografis, dan infrastruktur.
Dia lantas mencontohkan masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan terluar, yang bisa saja dari segi ekonomi mereka mampu karena sumber daya alam yang melimpah.
"Tapi kalau tidak ada layanan pendidikan yang bisa mereka akses, nah itu juga akan menyebabkan mereka tidak melek huruf," ujarnya.
Kendati demikian, dia menyebut tetap harus ada riset untuk memastikan variabel mana yang berpengaruh paling besar.
"Ekonomi misalnya, berapa besar (pengaruhnya) terhadap angka melek huruf atau angka buta aksara, variabel ini misalnya berapa persen pengaruhnya, itu lebih fair," imbuhnya.