Kasus DBD di Kayong Utara Meningkat Tajam Pada 2018

Dinas Kesehatan mencatat, setidaknya terjadi 118 kasus DBD pada 2018, meski tak ada korban jiwa.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ADELBERTUS CAHYONO
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara, Kasianus. 

Kasus DBD di Kayong Utara Meningkat Tajam Pada 2018

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kayong Utara pada 2018 meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya.

Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara mencatat, setidaknya terjadi 118 kasus DBD pada 2018, meski tak ada korban jiwa.

Padahal, pada 2017, jumlah kasus DBD tercatat hanya sebanyak 26 kasus.

Baca: Ini Daftar Wisudawan Terbaik Universitas Tanjungpura, Wisudawan Tercepat Berasal dari Singkawang

Baca: Ribuan Peserta Akan Ramaikan Event Pontianak City Run, Ada Dari Mancanegara

Baca: Prediksi Girona vs Real Madrid Perempat Final Copa del Rey, Link Live Streaming dan Head to Head

Baca: Wujud Nyata TNI Polri dan Kelurahan Sebagai Tiga Pilar Yang Merupakan Pelayan Garda Terdepan

Pada Januari 2019, kasus DBD masih ditemukan sebanyak 5 kasus yang tersebar di Kecamatan Sukadana (3), Teluk Batang (1), dan Desa Matan Jaya (1).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara, Kasianus mengatakan, tren peningkatan ini juga terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia, termasuk Kabupaten Ketapang.

"Lagi tren peningkatan tahun ini, mungkin karena dipengaruhi cuaca juga," kata Kasianus di ruang kerjanya, Sukadana, Kamis (31/1/2019).

Menurut Kasianus, pihaknya belum dapat mengkategorikan peningkatan tren DBD ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Sebab, hingga penghujung 2018, kasus-kasus tersebut masih dapat tertangani dan tak ada pasien meninggal dunia. 

Kasianus memastikan sudah mengimbau semua Puskesmas supaya mensosialisasikan gerakan 3M (Menguras dan Menutup tempat penampungan air, serta Mengubur barang bekas) kepada warga.

Pihaknya juga akan melakukan fogging di wilayah-wilayah yang ditemukan adanya kasus DBD.

"Kemudian menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, seperti serai, bunga lavender. Lalu mengalirkan air-air yang tergenang untuk mencegah jentik-jentik nyamuk," ujar Kasianus.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved