Pengurangan Pupuk Subsidi di Sambas Bisa Mengakibatkan Petani Gagal Panen

Dan tidak menutup kemungkinan petani tidak mampu untuk membelinya karena harganya yang cukup tinggi.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Bupati Sambas saat melaksanakan panen padi, di persawahan Desa Tebas Sungai, Kamis (24/1/2019) 

Pengurangan Pupuk Subsidi di Sambas Bisa Mengakibatkan Petani Gagal Panen 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sepinggan Kecamatan Semparuk Yatim mengatakan, kelangkaan pupuk bisa mengakibatkan petani Padi, Jagung dan Kedele (Pajale) gagal total.

"Dengan ketiadaan pupuk, maka program pertanian apapun juga akan gagal total," ujarnya, Jum'at (25/1/2019).

Yatim menjelaskan, banyak petani yang bergantung pada pupuk subsidi.

Oleh karenanya, jika pengurangan kuota untuk pupuk subsidi. Maka daya beli masyarakat akan berpengaruh pada pembelian pupuk.

Baca: Sejumlah Pemain Bintang Persib Absen Lawan Persiwa Wamena, Pelatih Maung Bandung Tetap Optimis

Baca: Kuota Pupuk Subsidi untuk Petani Dikurangi, Ini Upaya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sambas

Dan tidak menutup kemungkinan petani tidak mampu untuk membelinya karena harganya yang cukup tinggi. 

"Pupuk ini digunakan untuk tanaman Pajale, kita semua sangat bergantung dengan pupuk tersebut, daya beli petani tentu tidak sanggup untuk mendapatkan pupuk non subsidi," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved