Pilpres 2019
Usul Debat di Kampus Kembali Mengemuka, HMI: Ide Yang Sangat Bagus
Debat dikampus kembali mencuat setelah Erfan Kurniawan, Korlap Aksi Kawal Pemilu 2019 yang juga satu diantara mahasiswa
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Usul Debat di Kampus Kembali Mengemuka, HMI: Ide Yang Sangat Bagus
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Debat dikampus kembali mencuat setelah Erfan Kurniawan, Korlap Aksi Kawal Pemilu 2019 yang juga satu diantara mahasiswa dari universitas yang ada di Jakarta mengemukakan hal tersebut di forum Indonesia Lawyers Club (ILC) yang bertemakan #ILCSiapaMenangDebatCapres.
Walaupun memang, seperti yang diketahui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tidak setuju dengan usulan pelaksanaan debat capres-cawapres bertempat di kampus terlebih telah diatur dalam Pasal 280 huruf h UU Pemilu.
Namun berbeda dengan Bawaslu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Provinsi Kalbar setuju jika ada usulan debat capres dan cawapres digelar di Kampus.
Baca: Lakukan Penganiayaan Dengan Sajam, MN Diringkus Unit Reskrim Pontianak Timur
Baca: Jelang Pembangunan Bandara, Pemkot Singkawang Beri Dua Pilihan Pada Menteri Perhubungan
Baca: Fakta-fakta Kebakaran di Jalan Siaga! Penyebab, Korban Alami Luka Bakar, Hingga Teriakan Anak Kecil
Walaupun memang mesti terlebih dahulu dikaji bersama lantaran kampus merupakan satu diantara tempat yang dilarang, untuk kegiatan politik praktis.
"Mengenai usulan debat Capres dan Cawapres di kampus kami dari Badko HMI Kalbar menilai ini merupakan ide yang sangat bagus, mengingat bahwa kampus itu adalah lembaga pendidikan resmi yang punya kredibilitas, namun tentunya, jika memang akan digelar di area kampus, harus ada pembahasan bersama. Karena sesuai undang-undang pemilu ada larangan untuk menyampaikan visi dan misi serta citra diri difasilitas pendidikan seperti kampus," kata Ketua Badko HMI Kalbar Fiqri H. Nur, Rabu (23/01/2019) kemarin.
HMI Kalbar menilai, jika debat capres dan cawapres digelar di lingkungan Kampus, tentu sangat bermanfaat. Terlebih akan memudahkan para pemilih yang perlu mendalami visi dan misi calon pemimpin sebelum menentukan pilihan.
"Kampus yang di dalamnya terdapat kaum intelektual yang independensinya masih terjaga ini, ditambah dengan gagasan-gagasan teoritisnya yang sangat membangun, tentu akan menjadikan muatan debat lebih mempunyai nilai dimata publik," tuturnya
Lebih lanjut, dikatakannya, jika melihat hasil debat capres dan cawapres putaran pertama, HMI Kalbar menilai, semua hal berimbang.
Baca: Bupati Kapuas Hulu Dukung Provinsi Kapuas Raya
Baca: Vanessa Angel Curhat Sering Bertengkar dengan Ayahnya, Hingga Putuskan Keluar Rumah!
Mulai segmen pertama bicara tentang visi dan misi paslon, segmen kedua menjawab pertanyaan moderator dan segmen ketiga pertanyaan dari panelis, segmen keempat bicara hukum dan HAM dan segmen kelima bicara tentang korupsi dan terorisme serta sampai segmen ke enam closing statment oleh paslon Capres dan Cawapres.
"Secara umum memang normatif gagasan yang disampaikan oleh paslon no urut 01 dan 02. Akan tetapi melalui debat itu, saya pikir sudah dapat sedikit memberikan informasi terhadap kapasitas paslon Presiden dan Wakil Presiden dimata publik," ujarnya.
Walaupun begitu, ia berharap debat Capres dapat menjadi ajang untuk menggali apakah visi misi kedepan, serta solusi dari problematika bangsa hari ini.
Sehingga konteslasi politik kedepan merupakan harapan masyarakat dalam mencapai tujuan kesejahteraan.
"Sebenarnya hasil dari debat ini merupakan penjelasan arah bangsa yang akan dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden kedepan kepada masyarakat indonesia, bukan malah panggung adu ketangkasan sidiran yang kesannya hanya mengadu domba problem individual masing masing paslon presiden dan wakil presiden," tukas alumni FISIP Untan ini.