Hendri: Kenaikan Harga Komuditas Dipengaruhi Minimnya Ketersediannya di Daerah

Hal ini dilakukan agar kita mengetahui dan bisa mengambil langkah, biasanya ketika ada kenaikan.

Penulis: Ramadhan | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DAVID NURFIANTO
Kasi Metrologi Waslin Konsumen Disperindagnaker Kabupaten Mempawah, Hendri saat di wawancarai di ruang kerjanya, Rabu (23/1/2019). 

Hendri: Kenaikan Harga Komuditas Dipengaruhi Minimnya Ketersediannya di Daerah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kasi Metrologi Waslin Konsumen Disperindagnaker, Hendri menyebutkan sampai hari ini harga kebutuhan pokok masyarakat masih relatif stabil.

Namun, menurutnya memang terjadi kenaikan harga pada 3 komoditas, di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Mempawah, Rabu (23/1/2019)

"Harga telur dari Rp 23.000 menjadi Rp 27.000 per kilo, ayam potong dari Rp. 35.000 menjadi Rp.45.000, dan bawang merah dari Rp 28.000 menjadi Rp 40.000 per kilo, sedangkan harga sembako lainnya masih relatif stabil," ungkap Hendri.

Hendri menjelaskan kenaikan harga dari 3 komoditas ini, dipengaruhi oleh minimnya ketersediannya di Daerah. Sehingga pedagang memasoknya dari luar daerah, untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Baca: Promo Spesial Optipro Bagi Pelanggan dan Pengguna Kartu TFC Premium

Baca: Jelang Imlek Harga 3 Komoditas Sembako Naik, Ayam Potong Rp 45 Ribu Per Kilo

"Namun kenaikannya masih dalam tahap kewajaran, dimanakenaikan harga ini memang terjadi disetiap menjelang hari-hari besar keagamaan seperti natal, tahun baru, imlek dan idul fitri," kata Hendri.

Hendri menegaskan pihaknya selalu memonitor harga pasar, dimana setiap harinya dilakukan monitoring harga kebutuhan pokok.

"Hal ini dilakukan agar kita mengetahui dan bisa mengambil langkah, biasanya ketika ada kenaikan. Kita bekerja sama dengan stakeholder terkait, untuk menggelar operasi pasar," lanjutnya.

Baca: Jelang Imlek, Harga 3 Komoditas di Mempawah Naik

Hendri menambahkan menjelang perayaan hari bersar, pihaknya juga kerap melaksanakan operasi pasar. Guna membantu masyarakat ekonomi menengah kebawah, untuk memenuhi kebutuhan pokok.

"Namun untuk imlek ini memang jarang diadakan, karena tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Biasanya harga naik ini karena besarnya permintaan, namun pasokan barang yang ada sedikit," tutup Hendri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved