Pengunjung Objek Wisata Pantai di Kota Singkawang Turun Drastis Jelang Akhir Tahun, Ini Penyebabnya
Untuk tingkat kunjungan dibandingkan tahun sebelumnya jauh lebih sedikit tahun sekarang,
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Beredarnya berita hoaks media sosial yang menyatakan operasional wisata pantai di Kota Singkawang ditutup lantaran cuaca ekstrem membuat jumlah kunjungan ke wisata pantai Singkawang turun drastis.
Manajemen Palm Beach Pasir panjang Pak Lotay, Rizky Alzares menyatakan informasi bohong yang beredar di dunia maya tentang cuaca extream dan gelombang besar yang melanda sepanjang bibir pantai kota Singkawang dinilai menjadi alasan berkurangnya kunjungan masyarakat jelang akhir tahun baru ke pantai Singkawang.
Baca: Pimpin Apel Persiapan Pengamanan Malam Tahun Baru 2019, Ini pesan Kapolresta Pontianak
Baca: Angka Laka Lantas Tahun 2018 Tinggi, Ini Imbauan Ketua DPRD Sanggau
"Untuk tingkat kunjungan dibandingkan tahun sebelumnya jauh lebih sedikit tahun sekarang," ujar Rizky Alzares
Jika dilihat jumlah tiket masuk yang terjual dari pagi hingga sore tadi, Senin (31/12/2018) terjadi penurunan jumlah pengunjug yang datang hingga 70 persen.
Menurutnya jika dilihat trend dari tahun ketahun, wilayah pantai singkawang jika pada musim akhir tahun memang ada terjadi gelombang yang lebih besar dari hari biasanya, akan tetapi tidak ada pengurangan kunjungan yang drastis.
Baca: Selama 2018 Kejari Sintang Tangani 531 Perkara Pidana Umum, Narkoba dan Cabul Tertinggi
"Penurunan drastis itu bukan di lokasi saya sendiri akan tetapi juga dirasakan obyek wisata pantai lainya di kota singkawang," ujar Rizky Alzares.
Bukan hanya berkurangnya jumlah pengunjung ke Palm beach, hampir 80 persen pemesan kamar dipenginapan dan telah memesan kamar jauh-jauh hari membatalkan pemesanan kamarnya.
Dirinya sangat menyayangkan beredarnya informasi bohong tentang situasi kota singkawang yang diterjang gelombang padahal hal tersebut tidak pernah terjadi di Kota Singkawang.
"Mudah-mudahan kedepan masyarakat lebih bijak dan tidak mudah percaya dengan informasi atau isu yang belum pasti nilai kebenaranya," tandas Rizky Alzares.