Salah Operasi! Dokter Angkat Testis Yang Sehat, Balita 2 Tahun Ini Terancam Mandul

Sang ayah mengatakan dokter bedah justru mengoperasi testis yang sehat dan membuat anaknya mandul.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Ilustrasi Testis 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Dokter salah mengoperasi buah zakar yang sehat, balita berusia dua tahun harus menerima nasib menjadi mandul.

Balita tersebut dirujuk ke Bristol Royal Hospital for Children awal pekan ini untuk mengatasi kriptorkismus atau testis tidak turun.

Dia punya satu testis yang sehat dan sementara lainnya tidak berfungsi, karena posisinya tidak turun ke kantung kulit atau skrotum.

Baca: Pertama Kali di Indonesia, Peneliti P2O LIPI Sebut Tsunami Pandeglang Unik

Sang ayah mengatakan dokter bedah justru mengoperasi testis yang sehat dan membuat anaknya mandul.

Pihak rumah sakit telah meminta maaf dan menyebut akan melakukan investigasi atas insiden tersebut.

Baca: Kecelakaan Parah di Tayan, Korban Sampai Dibopong dan Supir Terjepit 

Sang ayah, yang tidak ingin namanya disebut demi melindugi identitas putranya, mengatakan kriptorkismus itu didiagnosa pada saat pemeriksaan kesehatan rutin.

Dia kemudian dirujuk ke dokter spesialis dan pada Senin (17/12) menjalani operasi di Bristol Royal Hospital for Children.

'Tidak ada lagi air mata'

Keluarga itu mengatakan, dokter menjelaskan bahwa "itu hanya operasi kecil" dengan "risiko minimal" dan hanya akan berlangsung selama 30 menit. "Kami menunggu dan terus menunggu," kata sang ayah.

"Setelah menunggu dua setengah jam, manajer rumah sakit, dokter bedah dan konsultan datang menemui kami dan saya tahu ada sesuatu yang tidak beres.

"Saya dan istri mulai panik. Mereka memanggil kami ke dalam kantor dan mengatakan ada hal yang salah dan operasinya tidak sukses."

BBC
Operasi tersebut seharusnya hanya berjalan 30 menit tapi berlangsung selama dua setengah jam.
Pasangan suami istri itu mengatakan, mereka diberi tahu bahwa dokter memasukkan kemera ke "sisi yang salah" dan testis yang seharusnya sehat, kini tidak lagi berfungsi.

"Saya sangat marah. Itu adalah bencana yang buruk pada operasi sederhana. Mereka mengacaukan semuanya dan mereka menghancurkan putra saya," ujar sang ayah.

"Mereka mengebiri putra saya dan sekarang masa depan putra saya berubah drastis."

Sementara sang ibu mengatakan, dokter bedah telah melakukan "sesuatu yang mengerikan."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved