Tiga Restoran Besar di Pontianak, Ketangkap Basah Gunakan Tabung Gas Subsidi

Empat restoran besar itu adalah, KFC, Restoran Gajahmada, Restoran Mutiara dan Restoran Pondok Kakap, Jumat (21/12/2018).

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Sat Pol PP kota Pontianak bersama Pertamina dan sejumlah istansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) LPG 3Kg ke restoran dan rumah makan di kota Pontianak, Jumat (21/12/2018) pagi. Dalam sidak ini petugas berhasil menyita 11 tabung LPG bersubsidi dari 3 restoran yang terletak di Jalan Gajahmada,Pontianak, Kalimantan Barat. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak empat restoran besar diserbu oleh tim gabungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Pontianak, Satpol PP Privinsi Kalbar, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Dinas Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PTSP) dan Pertamina dalam giat razia menertibkan penggunaan elpiji 3 kilogram.

Empat restoran besar itu adalah, KFC, Restoran Gajahmada, Restoran Mutiara dan Restoran Pondok Kakap, Jumat (21/12/2018).

Hanya di KFC tak ditemukan elpiji yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin itu.

Sedangkan tiga restoran lainnya ketangkap basah, terdapat tabung gas dan masih berisi didapurnya.

Baca: IMM Kota Pontianak Lakukan Aksi, Inilah Dasar dari Tuntutan Mereka

Baca: Petugas Gabungan di Entikong Gelar Sidak Pantau Harga Sembako

Baca: Polres Bersama Disperindagnaker Mempawah Sidak Pasar, Ini Kata Pedagang

Setidaknya, di Restoran Gajahmada ditemukan dua tabung, Restoran Mutiara empat tabung dan Restoran Pondok Kakap terdapat lima tabung.

Penanggungjawab restoran Pondok Kakap, tak Kooperatif saat ditanya awak media. Ia enggan menjawab pertanyaan dan menghindar. Padahal Pondok Kakap tertangkap basah tengah menggunakan elpiji 3kg dengan bukti regulator yang mengalirkan gas ke kompor.

Sementara penanggungjawab Restoran Mutiara, dengan kooperatif menjelaskan mengapa ada tabung gas elpiji 3 kilogram didapur mereka.

Penganggungjawab Restoran Mutiara, Rizal (28) mengakui memang ada tabung gas elpiji 3 kilogram didapur tapi tidak lagi digunakan pihaknya.

"Dulu-dulukan masih bisa dipakai untuk kompor kecil, jadi setelah ada pemeriksaan Pertamina kami tidak pernah lagi menggunakan itu. Kompor besar dan kecil tidak lagi digunakan gas 3 kg," ucap Rizal berkilah menjelaskan alasannya tidak menggunakan hak masyarakat miskin.

Ia beralasan masih disimpannya tabung elpiji karena milik restoran dan tidal bisa dibawa pulang.

"Kami akan ikuti aturan yang ada dan kami disuruh datang ke Kantor Satpol PP untuk menindaklanjuti ini, kita siap datang. Kami sudah lama tidak menggunakan ini lagi dan saat ini kami menggunakan gas 12 kg," tambahnya.

Sementara karyawan Restoran Gajahmada, Iin Fitriana (42) menuturkan alasan ada tabung gas lantaran habis merayakan HUT Restoran Gajahmada di Singkawang, pihaknya membawa tabung tersebut dan memang masih ada isinya.

Pihaknya menyangkal menggunaan LPG 3 kilogram yang diperuntukkan bagi warga miskin.

Sempat memang adu mulut antara karyawan dan petugas yang melakukan razia, karena karyawan bersikukuh tak menggunakan hak orang miskin tersebut untuk memasak di restoran.

"Masa kami mau bejalan keluar, bawa tabung 12 kg kan besar. Kami behalan merayakan ulang. Tahun disingkawang dah tu kami simpan nda dipakai lagi. Tour lagi tahun epan baru kami gunakan lagi," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved