Target 18900 Sertifikat Tercapai, BPN Sintang Minta Warga Siapkan Lahan untuk 2019
Kenapa hanya 13650 yang kita terbitkan, karena di lapangan ada kawasan yang sudah muncul sertifikat lama tapi datanya belum terinput.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sintang, Junaedi menyampaikan bahwa target sertifikat tanah sebanyak 18900 yang terbagi menjadi PTSL sebanyak 13650 sertifikat dan redistribusi tanah 5250 sertifikat telah tercapai.
Untuk kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) dilakukan di 21 desa yang ada di empat kecamatan, sedangkan untuk kegiatan redistribusi tanah dilakukan di 15 desa yang bukan termasuk tempat kegiatan PTSL.
Baca: Bupati AM Nasir Serahkan DIPA Anggaran 2019 ke Satker Wilayah Kapuas Hulu
Khusus PTSL sendiri, sebenarnya target pengukuran keseluruhan ialah 15200. Namun yang dilakukan penerbitan sertifikat hanya sebanyak 13650, sedangkan sisanya hanya dilakukan pengukuran bidang.
"Kenapa hanya 13650 yang kita terbitkan, karena di lapangan ada kawasan yang sudah muncul sertifikat lama tapi datanya belum terinput. Itu hanya dilakukan pengukuran bidang saja yang boleh dibayar oleh negara," kata Junaedi.
Kemudian, redistribusi tanah yang merupakan pembagian tanah-tanah yang dikuasai oleh negara dan telah ditegaskan menjadi objek landreform yang diberikan kepada para petani penggarap yang telah memenuhi syarat.
Baca: Diduga Dibunuh, Warga Kapuas Hulu Tewas Dengan Luka Gorok di Leher, Polisi Buru Pelaku
Baca: Pertamina Siapkan 187 Ribu Tabung Gas 3 Kilogram untuk Operasi Pasar di Seluruh Kalbar
"Untuk redistribusi tanah juga sudah 100 persen, artinya 5250 sertifikat sudah kita selesaikan. Rencana seluruh sertifikat diterbitkan sebanyak 18900 akan kita serahkan bersama Pak Bupati di Januari atau Februari 2019," katanya.
Sebelumnya memang ada informasi bahwa sertifikat tersebut akan diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi. Namun karena berhalangan, maka akan diserahkan Kepala Kantor Wilayah BPN Kalbar dan Bupati Sintang Jarot Winarno.
Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sintang agar menyiapkan lahan untuk PTSL ataupun redistribusi di tahun 2019. Karena target di 2019 mendatang kemungkinan besar akan bertambah lagi.
Baca: Hanya Raih Satu Medali Emas Porprov Inkanas Tetap Optimis Sumbang Atlet ke Pra PON
"Sesuai nawacita Pak Presiden, secara berkala dari tahun ke tahun bertambah, sampai dengan tahun 2025 semoga semua bidang tanah di Indonesia bisa terpetakan dan masyarakat dapat memperoleh sertifikat," katanya.
Meskipun telah mampu mencapai target yang ditentukan, Junaedi menambahkan cukup banyak juga kendala yang terjadi di lapangan. Misalnya persoalan warga yang tidak memiliki E-KTP. Menurutnya ini yang banyak terjadi.
"Kalau kendala di lapangan cukup banyak, terutama soal KTP elektronik, sangat menjadi permasalahan. Sebab kita tidak bisa entry data, menginput di KKP tidak bisa tanpa E-KTP. Sebab memang itu data yang urgent," jelasnya.
Selanjutnya ialah kendala overlay kembali bidang-bidang yang lama. Karena terkadang peta lama yang sudah terukur di tahun 80-an tidak ada. Hal inilah yang kemudian membuat petugas kesulitan dalam mengatur bidang tanah.
"Selain itu juga cuaca kondisi jalan dan animo masyarakat, kadang-kadang ada masyarakat yang cuek. Tanah tidak ditebas, tidak dipasang patok. Tetapi kendala itu tidak menghalangi kami karena kami ingin bekerja lebih baik," katanya.
Junaedi menambahkan bahwa kesuksesan BPN Sintang dalam memenuhi target tersebut tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Sintang. Tahun ini saja, BPN Sintang dihibahkan enam unit GPS Trimble oleh pemda.