SPPG Rantau Panjang Produksi 2665 Porsi Makanan Bergizi Setiap Hari untuk 24 Sekolah di Kayong Utara
CCTV ini untuk memantau alur kerja dan memastikan standar higienitas tetap terjaga, sekaligus untuk keamanan lingkungan dapur
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Jamadin
• Dinkes Dorong SPPG Segera Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rantau Panjang yang berada di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, terus berproses memenuhi berbagai ketentuan legalitas operasional.
Kepala SPPG Rantau Panjang, Ahmad Muhdor, menjelaskan baru-baru ini pihaknya telah diaudit langsung oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Dinas Kesehatan. Audit itu dilakukan untuk menilai kelayakan operasional dapur.
"Sejauh ini SPPG Rantau Panjang sudah memiliki sejumlah dokumen penting, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), izin usaha, hingga persetujuan bangunan. Penyesuaian standar sesuai instruksi Badan Gizi Nasional (BGN) juga sudah dijalankan," ungkap Ahmad, Minggu 5 Oktober 2025.
Tahap berikutnya, kata Ahmad, adalah melengkapi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Dokumen ini merupakan instruksi langsung dari Wakil Kepala BGN agar segera dipenuhi dalam satu bulan ke depan.

Selain SLHS, SPPG Rantau Panjang juga sedang memproses sertifikat penjamah makanan dan Sertifikat Halal.
Keduanya masih menunggu pemenuhan sejumlah ketentuan sesuai standar BGN.
"Kami sudah berproses dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengurus sertifikat SLHS. Sebagian besar dokumen sudah ada, persyaratan hampir lengkap. Yang masih kurang itu sertifikat penjamah makanan. Insya Allah dalam waktu dekat kami ajukan pelatihan bagi relawan dapur agar mendapat sertifikat resmi. Selain itu, sertifikasi halal juga sedang kami proses," jelasnya.
Ahmad menambahkan, kendala utama yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan tenaga penjamah makanan bersertifikat (chef) di wilayah Kalimantan.
"Ini memang kendala kami, karena di Kalimantan cukup sulit mendatangkan chef bersertifikat. Relawan dapur sudah terbiasa mengelola masakan skala besar seperti hajatan atau pernikahan, tapi secara legalitas mereka belum punya sertifikat. Kami sudah berkoordinasi dengan mitra yayasan, apakah nanti mendatangkan chef baru atau memberikan pelatihan khusus bagi relawan. Itu yang sedang kami upayakan," tegasnya.
Menurutnya, pemenuhan standar ini merupakan bagian dari instruksi BGN dan kementerian terkait agar program gizi untuk pelajar berjalan sesuai amanah Presiden.
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Dapur SPPG
Kayong Utara
Makan Bergizi Gratis
Kalimantan Barat
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
Rantau Panjang
Kodim 1201/Mempawah Gelar Upacara HUT TNI ke-80, Penuh Khidmat dan Semangat Kebersamaan |
![]() |
---|
47 MTs Swasta di Kabupaten Mempawah, Berikut Daftar dan Alamat Lengkapnya Tahun 2025 |
![]() |
---|
Operasi Dramatis! Mioma Raksasa 27 Sentimeter Sebesar Kelapa Berhasil Diangkat di RS Kayong Utara |
![]() |
---|
Jumlah Rumah Terbakar di Selimbau Kapuas Hulu Bertambah Menjadi 11 Rumah, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Atlet Anggar Mempawah Sumbang Dua Medali di Indonesia Open 2025, Pelatih: Masih Ada Peluang Tambahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.