Luncurkan SKO Disabilitas, Menpora Minta Pembimbing Sabar Melatih Siswa
Para siswa yang mengikuti seleksi masuk SKO disabilitas berasal dari berbagai daerah di Indonesia terdiri 22 atlet.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SOLO - Kota Solo, Jawa Tengah meluncurkan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) disabilitas, Kamis (20/12/2018).
Peluncuran SKO disabilitas di Kota Solo ini merupakan pertama di Indonesia.
Hadir dalam peluncuram itu turut dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kemenpora selaku penanggung jawab SKO disabilitas Bayu Rahadian mengungkapkan, peluncuran SKO disabilitas untuk menindaklanjuti UU Sistem Keolahragaan Nasional Tahun 2005 tentang pengembangan olahraga disabilitas dan UU No 8 Tahun 2016 tentang hak kesetaraan di bidang olahraga bagi disabilitas.
Baca: Apel Tiga Pilar, Kapolda: Program Kalbar Berkibar Langkah Awal Pengelolaan Situasi Kamtibmas
Bayu mengungkapkan, pihaknya telah melakukan seleksi terhadap para siswa SKO disabilitas melalui pekan paralimpik pelajar pada 8-9 Agustus 2017.
Para siswa yang mengikuti seleksi masuk SKO disabilitas berasal dari berbagai daerah di Indonesia terdiri 22 atlet.
Mereka berasal dari empat cabang olahraga, yaitu tenis meja, atletik, renang dan bulu tangkis.
"Selain memperoleh pelajaran di sekolah, para siswa SKO disabilitas juga diberikan kesempatan untuk latihan sesuai cabang olahraga masing-masing," imbuh dia.
Baca: Dilanda Banjir, Taman Bungur Sintang Mendadak Jadi Kolam Renang Umum
Baca: Pemprov Kalbar dan TNI-Polri Komitmen Implementasikan Desa Mandiri di Kalbar
Siswa SKO disabilitas tersebar di berbagai sekolah di Solo. Mereka ditempatkan di SMAN 8 Surakarta, SMKN 9 Surakarta, SMPN 23 Surakarta, SMPN 22 Surakarta, SMPN 20 Surakarta dan SMA/SMP Luar Biasa, serta YPAC Surakarta. Para siswa SKO disabilitas ditampung di Wisma Sejahtera Yayasan Insan Sembada (YIS) Jalan Tanjung No 96, Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo. Setiap hari mereka latihan pagi dan sore.
"Mereka kami ikut sertakan di pekan paralimpik daerah (Peparda) maupun pekan paralimpik provinsi (Peparprov). Salah satu dari mereka diikutkan dalam Asian Youth Paralympic di Dubai tahun 2017, Solihatun dapat emas," kata dia.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengatakan, SKO disabilitas merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap penyandang disabilitas khususnya dalam bidang olahraga. SKO disabilitas baru pertama di Indonesia.
"Ini pertama kali di Indonesia. Dan tentu ini sebagai bagian dari ketegasan Bapak Presiden Jokowi bahwa tidak ada tempat sedikit pun bagi siapa pun yang membeda-bedakan, apalagi kemudian memberikan tempat diskriminatif bagi kaum disabilitas, khususnya di olahraga," ungkap Menpora.
Menpora mengungkapkan, SKO ke depan akan mampu melahirkan bibit-bibit atlet disabilitas di Indonesia.
Dirinya berpesan kepada para guru dan pelatih untuk tetap sabar dalam membimbing dan melatih para siswa SKO melalui pendekatan teknologi.
"SKO rintisan tentu butuh kesabaran. Kami belum punya tempat langsung, tapi sementara kami berada di YIS. Sekolahnya di beberapa sekolah. Jadikan ini sebagai sejarah karena kita berkumpul dari masing-masing provinsi. SKO itu kumpulan dari anak-anak terbaik dari masing-masing provinsi," beber Imam Nahrawi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama di Indonesia, Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas Diluncurkan di Solo"