Dari Jusuf Kalla Sampai Jendral Sudirman, Ini Kata Mereka Tentang Pelajar Islam Indonesia

Sejumlah tokoh nasional, yang masa remajanya pernah mengikuti jenjang training Pelajar Islam Indonesia (PII) memberikan kata-kata kunci

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Satu diantara Perkataan dari Keluarga Besar PII, tentang PII. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah tokoh nasional, yang masa remajanya pernah mengikuti jenjang training Pelajar Islam Indonesia (PII) memberikan kata-kata kunci terhadap organisasi tempat ia ditempa.

Berdasarkan rilis yang diterima Tribun Pontianak beberapa tokoh tersebut merupakan otang yang berpengaruh terhadap bangsa ini dan mereka memberikan testimony dengan kalimat-kalimat suksesnya.

Mulai dari Jusuf Kalla, sampai Jendral Sudirman mempunyai komentar tersendiri pada organisasi yang berdiri sejak 1947 atau dua tahun setelah Indonesia merdeka.

"Sekarang saya mampu berpidato dalam situasi apapun itu berkat dulu saya masuk di PII“ By Jusuf Kalla, dua kali menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia.

“Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada anak-anakku di PII, sebab saya tahu bahwa telah banyak korban yang telah diberikan oleh PII kepada negara. Teruskan perjuanganmu. Hai anak-anakku Pelajar Islam Indonesia. Negara di dalam penuh onak dan duri, kesukaran dan rintangan banyak kita hadapi. Negara membutuhkan pengorbanan pemuda dan segenap bangsa Indonesia.“ By Jenderal Sudirman, dalam pidato peringatan Hari Bangkit I PII tahun 1948 di Yogyakarta.

 Baca: Karantina Musnahkan Telur Dari Malaysia di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Baca: Shes Bro Band Pontianak Masuk Babak Selanjutnya di Rising Star

Baca: Mempawah Banjir Durian, Yuk Jajan Raja Buah, Mulai dari 10 Ribu Aja

“Atas nama Negara saya terima kasih kepada PII yang telah mensuplai pemimpin di Indonesia. Bukan (PII) berterima kasih kepada saya, (justru) saya yang berterima kasih. Republik ini bisa seperti ini karena ada orang-orang yang tidak memiliki kewajiban konstitusional untuk mengkader, namun memilih mengkader pemimpin. Dan itu dimana? (di) Pelajar Islam Indonesia“. By Anies Baswedan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ke-29, Gubernur DKI Jakarta.

"Demi lahirnya pemimpin generasi emas Indonesia, diperlukan kebijaksanaan yang mendorong dan memfasilitasi kembalinya organisasi-organisasi siswa ekstra sekolah alias OSES tersebut untuk berkiprah di sekolah-sekolah, seperti OSIS.“ By Muhadjir Effendy. 2012. Generasi Emas PII, Osis dan OSES.

 “Alhamdulillah, apa yang bisa saya capai hingga saat ini (menjadi Business Coach dan menulis 13 buah buku di Gramedia, Change, dll), 80 persen dikarenakan pengalaman di PII.
Jadi bukan PII yang butuh kita, melainkan kita sangat membutuhkan PII ujtuk pembelajaran kesuksesan". By Amir Faisal.

“Saya lahir dari training leadership PII yang dipadukan dengan kegiatan kepramukaan. Saat itu tahun 1986, saya duduk di kelas 2 SMP di Pondok Pesantren Gontor. Waktu training sekira 8 hari diisi dengan wild game mencari jejak di area pegunungan,"

"Para peserta diharuskan mengurus logistiknya sendiri mulai dari memasak nasi hingga akhirnya mletis namun terpaksa mesti dimakan. Sayur yang disediakan juga cuma (sayur) tewel dan sudah dianggap yang paling mewah dan favorit,"

Itulah sekelumit pengalaman mengikuti training PII yang memang sungguh berkesan, sangat berharga serta tak akan terlupakan sampai kapanpun". By Agus Nor Indra, Keluarga Besar Sragen.*

“Unik, Training itu bernama Basic Training (BATRA), training keanggotaan awal yang selama sepekan saya merasa terkesan. Sampai hari ini, saya belum menemukan training pelajar yang sedemikian ‘mencandu’ (ini meniru teman training Intermediate PII yang saya ikuti di Bekasi tahun 2001, katanya training PII itu candu. Waduh dan memang benar). Di PII, basic trainingnya kereeen!!! Pelajar yang ikut dijamin bakal ‘pinter’. By Vida Robiah al Adawiyah. Ketua LSM KPPA Benih.

“Bagi Saya ketika mengikuti Batra PII dan menjadi bagian Keluarga Besar PII mengajarkan saya arti kebersamaan, saling membantu, loyalitas dan perjuangan bersama sama dalam mencapai tujuan”. By Idrus SEI Caleg PAN sungai raya for Kubu Raya.

“PII tak pernah ajarkan saya tidur enak diatas kasur atau berdiam santai, Tapi PII ajarkan saya akan manisnya sebuah perjuangan menggapi sebuah mimpi". By Ahmad Ghozali. Penulis, Juara 2 LKTIN di Bengkulu dan Mahasiswa IAIN.

Itulah sepenggal kata-kata mutiara yang disampaikan setelah mereka mengikuti berbagai jenjang training di Pelajar Islam Indonesia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved