Syarifah Faradila Cerita Momen Malam Pergantian Tahun dan Jagung Bakar
Mahasiswa IAIN Pontianak Jurusan Pendidikan Agama Islam Syarifah Faradila mengatakan momen pergantian tahun adalah hujan emas bagi petani jagung di
Penulis: Rihard Nelson | Editor: Rihard Nelson
Syarifah Faradila Cerita Momen Malam Pergantian Tahun dan Jagung Bakar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Momen pergantian tahun sebentar lagi akan tiba. Momen yang identik dengan berbagai acara ini tentu sangat dinantikan masyarakat.
Tak terkecuali marsyarakat Kota Pontianak yang kerap merayakan malam pergantian tahun 2018 menuju Tahun 2019 ini dengan satu di antaranya bakar-bakar jagung.
Mahasiswa IAIN Pontianak Jurusan Pendidikan Agama Islam Syarifah Faradila mengatakan momen pergantian tahun adalah hujan emas bagi petani jagung di Kalbar khususnya Kota Pontianak.
Baca: Gubernur Segera Ganti 48 Pejabat, Sutarmidji: Sarjana Hukum Urus Jembatan, Kan Gile Kayak Gitu
"Momen pergantian tahun ini semarak dirayakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Perayaan pergantian tahun ini juga identik dengan bakar-bakar jagung bersama keluarga atau teman. Hal ini tanpa disadari memberikan dampak positif bagi para petani jagung," kata Faradila dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (19/12/2018).
Dila begitu sapaannya, menuturkan dengan perayaan malam pergantian tahun diisi bakar jagung maka akan terjadi peningkatan pembelian jagung untuk disajikan saat hari pergantian tahun.
Para petani jagung pun memanfaatkan momen ini untuk menambah penghasilan. Mereka telah mempersiapkan beberapa hari sebelumnya atau beberapa bulan lalu.
"Seperti yang dilakukan oleh Ibu Misih seorang petani jagung yang ada di desa Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Beliau menyatakan bahwa sudah dua bulan terakhir ini menanam jagung , sebentar lagi akan dipanen dan akan dijual ketika menjelang hari pergantian tahun," tukasnya. (*)