Minat Membaca Berkurang, Febriani: Masyarakat Lebih Memilih Gadget Dibanding Buku

Anak - anak merupakan generasi penerus bangsa, untuk itu anak - anak harus dapat memahami pelajaran melalui suatu bacaan.

Penulis: Ramadhan | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Mahasiswa Iain Pontianak, Febriani 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak,  David Nurfianto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mahasiswi IAIN, Febriani mengatakan kurangnya minat membaca ini, karena perkembangan IPTEK. Dimana masyarakat lebih memilih gadget dibandingkan buku.

Mwnurutnya, padahal membaca merupakan suatu hal yang dapat membentuk karakteristik manusia. 

"Mengapa? Dengan membaca manusia akan dapat menemukan ide - ide baru, dapat mengasah pikiran mereka dengan setiap kata yang dibaca. Kegiatan membaca dapat menghasilkan manfaat yang banyak, Dengan ilmu - ilmu yang sering dibaca, menambah wawasan menjadi lebih luas. Dengan membaca manusia akan lebih mengenal dunia," ujar Febriani, Kamis (13/12/2018).

Baca: Peringati Hari Relawan Internasional, Eymoveon Ajak ‘Ngopi’ Wali Kota Pontianak dan Pelopor Pemuda

Febriani memaparkan tujuan membaca sendiri agar orang lain memahami setiap dari bacaan, bisa mengambil kesimpulan dari bacaan yang dibacanya. Tak jarang membaca dapat dijadikan suatu kebutuhan pokok. 

"Agar pikiran dapat berkembang luas dengan perubahan di setiap zaman.Seperti yang diketahui, bahwa Indonesia memiliki kurangnya minat membaca. Berdampak Indonesia memasuki peringkat 60 dari 61 negara. Melihat hasil dari penelitian miris sekali rasanya bila membaca sudah jarang peminatnya," ucap Febriani.

Febriani menilai berkembangnya pesat alat IPTEK di zaman milenial ini. Membuat sebagian lebih sering menggunakan gadget untuk bermain game, ketimbang membaca buku. Menciptakan keseruannya lebih kepada game ketimbang membaca buku. Berdampak seterusnya, yang akan lebih di ingat adalah game dari pada buku.

Tambahnya, Di sekitar lingkungan ini, tak jarang anak dibawah 10 tahun atau 5 tahun. Sudah terbiasa memainkan gadget nya dan tak jarang anak-anak seusia itu sudah ada yang memakai kaca minus. Karena seringnya terkena sinar biru pada layar gadget

Untuk itu, Febriani menghimbau Para orang tua harus lebih memantau perkembangan anak, agar anak pikirannya tidak hanya monoton pada gadget. Namun diselingi dengan kegiatan membaca.

Baca: Adik Ipar Artis Arumi Bachsin Meninggal Dunia di Kamar Kos, Ditemukan Plastik di Dekat Tubuhnya?

"Anak - anak merupakan generasi penerus bangsa, untuk itu anak - anak harus dapat memahami pelajaran melalui suatu bacaan. Agar dapat menjadi penerus bangsa yang lebih kreatif dan inovatif," kata Febriani.

Febriani menegaskan membaca sebisa mungkin harus dapat dijadikan suatu hobi juga. Dalam ruang lingkup, bacaan yang dibaca merupakan sumber yang sangat diperlukan atau bacaan yang sangat bermanfaat. 

"Tidak hanya bacaan yang selalu mengulas jalannya percintaan masa remaja. Namun, bacaan yang lebih berbobot sehingga ilmu yang di dapat dari diri sendiri dapat dibagi kembali kepada orang banyak. Seperti mereview suatu bacaan," terangnya.

Dengan begitu, lanjut Febriani dapat disimpulkan bahwa suatu bacaan itu sangatlah penting dan berharga. Hidup ini dikelilingi dengan banyaknya bacaan. Mulai dari bacaan yang ringan hingga bacaan yang berat. 

"Untuk itu, para pembaca harus lebih jeli dan dapat menempatkan posisi yang cocok bacaan mana yang harus dibaca. Bacaan apa yang dibaca saat ini sangat berpengaruh di hari kemudian. Untuk melawan berbagai masalah dalam membaca seperti, ada beberapa orang yang kurang minat dalam membaca dan lebih memilih gadget," imbuhnya.

Maka dari itu, Febriani berpesan bahwa perubahannya harus berawal dari diri sendiri. Bila kita sering membaca buku dan mengajak teman ikut serta membaca. Maka dia akan terbiasa dengan ajakan dan lebih memilih buku.

"Budayakan lah membaca mulai dari sekarang dan jangan pernah lelah mengajak orang kepada kebaikan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved