CPNS 2018

Terkait Tes SKB Rekrutmen CPNS Tahun 2018, Ini Analisis Pengamat Pemerintahan

Yang punya potensi dihargai potensinya. Yang punya kemampuan dihargai kemampuannya.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA
Peserta CPNS melakukan registrasi sebelum mengikuti seleksi kompetensi bidang (SKB) penerimaan CPNS pemerintah provinsi Kalimantan Barat, di UPT Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jalan Veteran, Pontianak, Senin (10/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAKPengamat Pemerintahan H Agus Eka memberikan analisis terkait penerapan seleksi lanjutan yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018.

Seperti diketahui, beberapa daerah telah menggelar tes SKB menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), termasuk di Kalbar. Simak analisisnya berikut ini :

“Memang kalau kita lihat tahapannya, passing grade pada tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) itu berkaitan dengan materi umum atau standar. Artinya, kita menginginkan secara kualitas ASN seluruh Indonesia itu memiliki standar yang sama. Jadi di Pontianak kah, Jogja, Jakarta, Papua atau provinsi lainnya itu standarnya sama. Tapi, standar itu bersifat general dan minimal.

Baca: Malam Ini Putussibau Diguyur Hujan, Waspada Banjir Susulan 

Oleh karena itu, sesuai realitas kenyataannya dimana setiap daerah punya perkembangan dan dinamika masing-masing, maka di situlah perlu adanya seleksi lanjutan yang sifatnya lebih detail melalui Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Termasuk menyangkut bidang pekerjaan atau jabatan masing-masing. Jadi, maksudnya agar potensi dasar yang dimiliki secara nasional itu bisa terus berkembang sesuai realitas yang ada di daerah masing-masing.

Misalnya, potensi di DKI Jakarta dengan di Kalbar tentu berbeda. Di satu sisi bersifat spesifik khusus dalam rangka menghadapi daerahnya, tapi di sisi lain juga berkaitan dengan pengembangan potensi seluas-luasnya.

Artinya, saya tegaskan kembali dengan tes dua tahap ini bahwa di satu sisi kita punya standar yang sama, tapi di sisi lain tetap mengembangkan potensi masing-masing Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) itu sesuai kondisi realitas masing-masing.

Baca: Marion Jola Raih Best New Asian Artist Indonesia di Mnet Asian Music Awards 2018

Adanya dua tes ini baik SKD dan SKB, tentu saya sambut positif karena diharapkan bisa memperoleh CPNS terbaik. Yang punya potensi dihargai potensinya. Yang punya kemampuan dihargai kemampuannya.

Ini dalam upaya mempersiapkan ASN profesional, berintegritas dan berdaya saing tinggi. Sebab, mau tidak mau ke depan akan menyambut era revolusi industri 4.0, tentu kita harus mengarah ke sana. Kalau tidak maka akan susah dan ketinggalan jauh.

 

Dengan standar nasional itu, pemerintah berharap ASN siap dan mampu menyambut perubahan-perubahan itu. Sekarang memang belum siap, tapi ini adalah modal. ASN terbaik hasil rekrutmen CPNS 2018 ini memang disiapkan untuk menyongsong ke arah sana.

 

Pada masa mendatang, profesi-profesi yang ada akan berubah orientasinya dan dinamikanya. Perlu persiapan menghadapi itu. ASN kan melayani segala macam pelayanan masyarakat. Kalau sumber daya ASN tidak mendukung, ya berat nantinya menghadapi tantangan masa depan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved