Harga Pangan di Singkawang Tak Stabil Tapi Stok Tetap Aman
Triwahdina Safriantini mengatakan jika dilihat dari data-data yang diambil, stok untuk pangan aman di Kota Singkawang.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kota Singkawang, Triwahdina Safriantini mengatakan jika dilihat dari data-data yang diambil, stok untuk pangan aman di Kota Singkawang.
Namun untuk harga diprediksikan tidak stabil, artinya ada komoditi yang sudah mulai merangkak naik seperti bawang merah.
"Setiap minggu harganya naik terus," katanya, Jumat (7/12/2018).
Kenaikan bawang merah juga sudah terjadi sejak bulan November hingga awal (minggu pertama) Desember.
Baca: Tak Punya Surat Izin Kerja, 49 TKI Dari Malaysia Dideportasi dan Akan Dipulangkan Oleh Dinas Sosial
Ini dikarenakan bawang merah didatangkan dari luar Singkawang. Disisi lain permintaan juga dirasakan cukup tinggi, sehingga terjadilah mekanisme pasar.
Telur ayam juga diprediksikan akan naik menjelang Natal. "Prediksi kita harga telur bisa mencapai Rp 23 ribu perkilogram," ujarnya.
Langkah-langkah yang dilakukan guna menekan lonjakan harga terutama pada bawang merah berkoordinasi dengan Disperindagkop Provinsi Kalbar.
Jika permasalahannya sama, maka akan dicari pemecahannya secara nasional di pusat. Apa yang menyebabkan harga komoditi ini selalu naik.
Biasanya untuk menekan lonjakan harga, pemerintah pusat membombardir komoditi yang mengalami kenaikan.
Seperti pada bawang putih, pemerintah pusat langsung mengarahkan kepada agen besar untuk memasukan bawang putih. Sehingga harganya dapat ditekan di pasaran.
Mungkin saja, kalau bawang merah selalu mengalami kenaikan, pemerintah pusat akan mengarahkan seperti itu.
Ia mengimbau kepada masyarakat jadilah konsumen yang cerdas. "Artinya pemakaian kebutuhan jangan terlalu berlebihan, tapi gunakanlah sesuai kebutuhan," imbaunya.