Perjuangan Lamsiman Demi Kesembuhan Putranya yang Derita Tumor Otak, Berhutang Hingga Gadai BPKB
Dian hanya terbaring tak berdaya dan harus menahan rasa sakit yang luar biasa setiap harinya, akibat sakit yang diderita nya.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ya' M Nurul Anshory
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seorang bocah berusia 8 tahun Dian Adi Putra, penderita tumor otak, saat ini sedang dalam perawatan dengan kondisi yang memprihatinkan di Rumah Sakit Dokter Sudarso, Pontianak, Kamis (6/12/2018).
Karena mahalnya biaya pengobatan dan demi kesembuhan buah hati, Lamsiman yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan pengaret rumput, harus menggadaikan BPKB nya untuk membiayai pengobatan Dian yang sudah menderita tumor sejak setahun terakhir.
Baca: Deretan Fakta Ibu Muda di Mempawah Dianiaya Suami! Kepala Bocor, Kaki Patah hingga Ancaman Cerai
Baca: KPID Kalbar Minta Lembaga Penyiaran Tak Siarkan Konten Kampanye Politik Di Luar Ketentuan KPU
Dian merupakan anak pertama dari pasangan Lamsiman (50) dan Masiyeh (38), warga Desa Kuala Dua, Gg Keramat 1, ia juga mempunyai seorang adik perempuan bernama Kartika Putri (3).
Dian hanya terbaring tak berdaya dan harus menahan rasa sakit yang luar biasa setiap harinya, akibat sakit yang diderita nya.
Selama rawat inap di Sudarso, Dian sudah menjalani satu kali operasi pembuangan cairan di otak.
Baca: Mapolresta Pontianak Gelar Rekonstruksi Penganiayaan Putri Aisyah Hingga Tewas Oleh Ayah Kandung
Baca: Simpanan Anda di Bank Dijamin LPS Dengan Syarat 3 Ini
Dijumpai tribunpontianak.co.id, Kamis (6/12/2018), Lamsiman mengatakan kalau dia tidak punya kartu BPJS, dan selama dirawat statusnya adalah pasien umum.
Untuk saat ini kartu BPJS untuk Dian masih dalam proses pembuatan.
Dian direncanakan akan dibawa ke Jakarta untuk dilakukan tindakan operasi, namun terkendala BPJS yang belum jadi.
"Rencana mau dibawa ke Jakarta, kalau BPJS sudah ada, dan cairan dikepalanya sudah berkurang," tutur Lamsiman penuh harap.
Lamsiman masih kebingungan mencari sumber dana untuk pengobatan Dian selama di Jakarta nanti.
Lamsiman mengungkapkan, Dinas Sosial Kabupaten Kuburaya berjanji akan membuatkan kartu BPJS secara gratis dan memberikan bantuan dana namun hingga kini ia belum mendapatkan sepeserpun bantuan tersebut.
Lamsiman sedang berusaha keras memutar otak untuk membiayai pengobatan Dian dengan cara meminjam sana sini.
"Selama saya meminjam uang dengan keluarga, pinjaman saya sudah belasan juta, dan terakhir saya gadai BPKB untuk biaya perawatan," tuturnya.
Lamsiman sangat menyayangkan pola hidup anaknya yang tidak mau makan buah dan sayur selama proses penyembuhan sehingga berat badan anaknya terus menurun.