KPK Tahan Sekda Muhammad Nasir, Ini Kasus Yang Menjeratnya

Proyek ini merupakan satu dari enam proyek pembangunan tahun jamak yang dikerjakan saat itu dengan program Multiyear.

Editor: Jamadin
TRIBUN PEKANBARU/FERNANDO (Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang)
KPK geledah rumah dinas Sekda Kota Dumai, Muhammad Nasir. Rabu (5/12/2018), ia akhirnya ditahan oleh KPK. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, DUMAI - Ruangan Sekda Kota Dumai Muhammad Nasir berlokasi di lantai 2 Kompleks Gedung Pemko Dumai nampak sepi, Kamis (6/12/2018). 

Ruangan yang diisi oleh Sekda Kota Dumai bersama tiga orang stafnya itu nampak terkunci. Tak banyak aktivitas di ruangan orang nomor tiga se-Kota Dumai itu.

Kabag Humas Kota Dumai Riski Kurniawan mengatakan, aktivitas di lingkup Pemko Dumai nampak lebih sepi setelah kabar penahanan Sekda Kota Dumai Muhammad Nasir oleh KPK pada Rabu (5/12/2018).

Baca: Video Bugilnya Tersebar di Situs Dewasa, Seorang Wanita Gugat Hotel Ini Rp 1,4 Triliun

"Sosok Pak Nasir di Pemko Dumai cukup dominan setelah wali kota dan wakil wali kota. Kabar penangkapan beliau kemarin cukup mengejutkan kami di lingkungan pegawai," kata Riski.

Dia memaparkan, sosok Sekda Kota Dumai dikenal sebagai pekerja yang ulet dan tak segan turun ke lapangan mengunjungi warga Dumai.

"Bahkan, saat wilayah Kota Dumai terdampak banjir beberapa waktu lalu, beliau selalu turun ke lokasi untuk menyapa langsung warga Dumai. Beliau sangat berkesan sekali," terangnya.

Dia merasa prihatin dengan persoalan yang menimpa Sekda Kota Dumai tersebut.

"Sebagai bawahan, saya menyaksikan langsung bagaimana beliau dalam bekerja siang dan malam untuk Dumai," kata Riski.

"Kecintaan beliau pada Dumai dan warganya sungguh luar biasa," tandasnya.

Tersandung Proyek Jalan
Dalam dokumentasi berita Tribunpekanbaru.com, Nasir ditahan terkait keterlibatannya pada proyek multiyear atau tahun jamak peningkatan jalan di Pulau Rupat pada tahun 2013 - 2015 lalu.

Proyek tersebut dikerjakan PT Mawatindo dengan anggaran Rp 528 miliar melalui APBD Bengkalis pada masa Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.

Baca: Kapten Asyifa Akui Stamina Terkuras

Proyek ini merupakan satu dari enam proyek pembangunan tahun jamak yang dikerjakan saat itu dengan program Multiyear.

Di antaranya, Jalan Lingkar Pulau Bengkalis dengan nilai Rp 430 miliar dikerjakan BUMN PT Wijaya Karya.

Jalan Lingkar Pulau Rupat dilaksanakan oleh PT Mawatindo dengan anggaran Rp 528 miliar, Jalan Poros Bukitbatu-Siakkecil Rp 378 miliar perusahaan pelaksana kegiatan PT Artha Niaga, Jalan Lingkar Duri Barat Rp 369 miliar dikerjakan PT Widya Sapta Colas, Jalan Lingkar Duri Timur dilaksanakan PT Nindya Karya Rp 235 miliar.

Nilai keenam proyek tersebut mencapai Rp 2,4 triliun lebih.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved