Temuan Mayat di Dermaga Senghie, Hingga Saat Ini Belum Diketahui Identitasnya
Ia berharap menghubungi pihak kepolisian dan membawa bukti sidik jari, berupa ijazah atau surat lainnya yang menyertakan sidik jari korban.
Penulis: Ramadhan | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak David Nurfianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jenazah yang ditemukan dalam kondisi bengkak dan membusuk, di Dermaga Senghie, Kamis (29/11/2018) lalu sampai saat ini belum di ketahui identitasnya.
Tim Inafis Polresta Pontianak Kota, Bripka Agung Utomo menuturkan bahwa setelah dilakukan visum luar dan identifikasi, identitas korban belum bisa di temukan.
Baca: Tiga Mayat di RSUD dr Soedarso Bakal Diautopsi, Penyebab Meninggal Masih Misteri
Baca: Penemuan Mayat di Rasau Jaya, Terungkap Identitas Korban!
"Sudah dilakukan identifikasi dan visum luar, juga belum bisa ditemukan identitas korban, di duga korban belum melakukan perekaman E-KTP," ujar Bripka Agung Utomo saat ditemui Tribun, Di RSUD dr. Soedarso Pontianak, Jumat (30/11/2018).
Bripka Agung mengatakan solusi yang bisa dilakukan, ketika ada yang merasa kehilangan keluarga.
Ia berharap menghubungi pihak kepolisian dan membawa bukti sidik jari, berupa ijazah atau surat lainnya yang menyertakan sidik jari korban.
Baca: Penemuan Mayat Mengapung di Tengah Sungai Kapuas, Inilah Foto-foto Proses Evakuasi!
Baca: Geger! Warga Rasau Jaya Dikagetkan Temuan Mayat Tersangkut di Keramba Ikan
"Data-data tersebut, akan dibandingkan dengan hasil identifikasi yang dilakukan, seperti yang sudah kita kenal, bahwa butuh dua data yang saling berkaitan untuk mengidentifikasi korban, yakni Antemortem dan Postmortem," Jelas Agung.
Bripka Agung juga menjelaskan bahwa antemortem adalah data-data fisik khas korban sebelum meninggal.
"Mulai dari pakaian atau aksesoris yang terakhir kali dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan, serta sampel DNA," Kata Agung.
Kemudian, Agung menuturkan untuk data postmortem adalah data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal.
"Seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi dan foto diri korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-barang yang melekat di tubuhnya dan sekitarnya, bahkan termasuk isi kantong pakaiannya," Terang Agung.
Diberitakan sebelumnya, Jenazah ini ditemukan mengapung di tengah Sungai Kapuas tepat di depan pelabuhan Senghie, Kota Pontianak, Kamis (29/11) lalu.
Jenazah pria tersebut diperkirakan berusia sekitar 20-30 tahun menggunakan baju kaos berkerah dan celana jeans.
Jenazah yang ditemukan sudah dalam kondisi bengkak dan membusuk tersebut ditemukan mengapung di tengah Sungai Kapuas tepat di depan pelabuhan Senghie oleh penambang sampan.