Harga CPO Anjlok di Level MYR 1.960/ton, Daniel Johan: Pemerintah Harus Serius

Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia pada Rabu (21/11/2018) pukul 11.30 WIB, harga kontrak Februari 2019 berada di level MYR 1.960/ton.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Harga CPO terus anjlok.

Berdasarkan data Bursa Derivatif Malaysia pada Rabu (21/11/2018) pukul 11.30 WIB, harga kontrak Februari 2019 berada di level MYR 1.960/ton.

Seperti yang diketahui, harga CPO kontrak acuan di Bursa Derivatif Malaysia sudah amblas nyaris 20% sepanjang tahun ini (year to date).

Walaupun memang, sempat menembus level MYR 2.600/ton pada awal Januari 2018, harga CPO kini harus susah payah bertahan di atas level MYR 2.000/ton.

Menanggapi ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menilai pemerintah harus serius mengatasi hal ini dengan sebaiknya.

"Pemerintah harus serius atasi dengan sebaiknya dan dana pungutan sawit yang terhimpun di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) harus segera bisa membantu petani sawit rakyat," ujarnya, Sabtu (24/11/2018) kepada Tribunpontianak.co.id

Menurutnya dengan begitu, selain menjamin pembelian harga minimal Rp. 1000 rupiah, juga untuk membantu agar sawit rakyat lolos dari RSPO.

"Petani sawit juga perlu didorong memiliki industri pengolahan sehingga tidak lagi menjual TBS tapi CPO, perlu dibangunkan pabrik mini pengolahan sehingga nilai tambah produk-produk pertanian kembali kepada petani," tuturnya.

Walupun memang, Politisi PKB ini pun mengapresiasi langkah-langkah yang telah diupayakan pemerintah untuk mengatasi masalah sawit.

"Kita juga apresiasi program b20 (penggunaan biodiesel) yang telah dilakukan pemerintah, ini bagian dari mengatasi persoalan sawit yamg ada," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved