Ustadz Abdul Somad
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW: Pendiri NU Tak Setuju, Ustadz Abdul Somad Beri Penegasan
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW: Pendiri NU Tak Setuju, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap 12 Rabiul Awwal, penanggalan Hijriyah.
Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad dirayakan Selasa (20/11/2018).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Ustadz Abdul Somad, pertama kali digelar Raja al Muzhaffar Abu Sa'id Kukbury Ibn Zainiddin Ali Ibn Baktakin yang wafat 630 H.
Dilansir dari berbagai sumber, Ibnu Katsir dalam kitab Tarikh berkata menyatakan, Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal.
Dia merayakannya secara besar-besaran. Raja al Muzhaffar pernah memberikan 1000 dinar atau sekitar Rp 2,5 Miliar kepada Syaikh Abu al Khattab bin Dihyah, penulis kitab at Tanwir fi Maulid al Basyir an Nadzir.
Imam Sabth Ibnu al Jauzi menyatakan, Raja al Muzhaffar bersedekah waktu maulid, lima ribu kambing panggang, 10 ribu ekor ayam, seratus kuda, seratus ribu keju 30 ribu piring manisan.
Baca: Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini 10 Bacaan Sholawat Beserta Arti dan Kegunaannya
Baca: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Pendapat Para Ulama Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Baca: Maulid Nabi Muhammad SAW Berasal dari Syiah Fathimiyah? Ustadz Abdul Somad Ungkap Sejarah Maulid
Baca: Rentetan Sejarah Yang Jadi Keutamaan di Maulid Nabi, Serta Hukum Melaksanakannya
Meski demikian, ada pihak lain yang mengatakan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.
Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela Islam pada masa Perang Salib.
Sumber lain mengatakan perayaan Maulid yang sebenarnya diprakarsai oleh Dinasti Fatimiyyun sebagaimana dinyatakan oleh banyak ahli sejarah.
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyampaikan, dirinya sependapat dengan keterangan yang menyatakan Maulid pertama kali dibuat Raja al Muzhaffar Abu Sa'id Kukbury Ibn Zainiddin Ali Ibn Baktakin yang wafat 630 H.
Sebab pendapat ini sumbernya jelas dan terpercaya yaitu dari kitab yang ditulis Imam As Suyuthi "al Hawy li al Fatawy" juz 1 halaman 272.
Perayaan Maulid di Indonesia
Perayaan Maulid di Indonesia digelar dengan beragam kegiatan. Mulai dari tabligh akbar hingga pengajian.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu KH Hasyim Asy’ari menyatakan tak setuju dengan peringatan maulid Nabi Muhammad.