PMII Adakan Dialog Publik 'Meminimalisir Gerakan Radikalisme Dilingkungan Kampus'
Ketua Komisariat PMII Untan, Farizal Amir mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
Laporan Wartawan Tribun Pontianak David Nurfianto
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK-Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Untan Cabang Kota Pontianak, mengadakan dialog publik yang bertajuk "Meminimalisir Gerakan Radikalisme Dilingkungan Kampus"
Kegiatan yang diadakan di Aula Magister Ilmu Sosial Untan, Jl. Prof. Dr. Hadari Namawi, selasa (30/10/2018) sore.
Baca: Pemkab Mempawah Bersama BKKBN Kembali Canangkan Kampung KB
Baca: Peringati HUT Kemenkumham, Ini Pesan Penting Menteri Yang Disampaikan Karutan Putussibau
Dihadiri oleh 150 peserta, yang terdiri dari Kader PMII Se-Cabang Pontianak, Kader PMII Se-Cabang Kubu Raya, serta beberapa perwakilan organisasi mahasiswa lainnya.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Direktur Pencegahan Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT), Brigjen. Pol. Ir. Hamli, Wadir Intelkam Polda Kalbar, AKBP Yusuf Setiadi, Sekretaris PW NU Kalbar, Dr. Zulkifli Abdillah, serta Rektor Untan Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA.
Ketua Komisariat PMII Untan, Farizal Amir mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang radikalisme.
"Radikalisme adalah salah satu permasalahan di seluruh universitas, mahasiswa merupakan cambuk ujung tombak untuk mengembangkan negara ini," ujarnya.
Amir menuturkan radikalisme sudah merambah masuk kedalam universitas, dimana seperti kejadian di Universitas Riau ditemukan alat peledak dan khawatir bisa terjadi di Universitas Tanjungpura.
"PMII siap untuk membeck-up jaringan radikalisme di wilayah Universitas Tanjungpura," ungkapnya.
Dimana awal paham radikalisme mulai merambah masuk disetiap perguruan tinggi, pada saat pembubaran ormas terlarang beberapa waktu yang lalu.
"Harapannya tidak ada lagi faham radikalisme yang bisa meracuni pemikiran-pemikiran mahasiswa, khususnya kader PMII itu sendiri," tutupnya.