Santri Nurul Jadid Dapat Pelatihan Budidaya Hidroponik dari BI-Dompet Dhuafa

Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan teknik budidaya pertanian hidroponik dan hortikurtura.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Peserta antusias menyimak pemaparan dari pemateri saat sesi pelatihan yang diberikan BI-Dompet Dhuafa di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Kalbar melakukan kegiatan pendampingan dan peningkatan kapasitas santri pondok pesantren Nurul Jadid, Desa Sungai Ambangah Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya, Kamis (10/10/2018).

Tak hanya santri, kegiatan pendampingan dan peningkatan kapasitas juga diberikan pada masyarakat sekitar pesantren. Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan teknik budidaya pertanian hidroponik dan hortikurtura. Kegiatan ini berlangsung di Aula Pesantren Nurul Jadid.

Baca: Hadiri IMF-World Bank Annual Meeting, Gubernur Bank Indonesia Pakai Tenun Sambas

Baca: Kepala Bank Indonesia Harap Masyarakat Bisa Belajar Pengembangan Mocaf di Landak

Sekitar 50 peserta yang terdiri dari perwakilan santri pesantren Nurul Jadid, perwakilan peternak Desa Sungai Ambangah, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan serta Dinas Pertanian KKR, serta tokoh masyarakat dan stakeholder menghadiri kegiatan ini.

Pengasuh Ponpes Ustadz Muid Kholil mengatakan di antara tujuan progam tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas santri serta memberikan pemahaman kepada para peternak, pengurus pondok dan santri tentang teknik budidaya pertanian hidroponik dan hortikultura untuk dapat disinergikan dengan program pertanian hortikultura yang ada di Pesantren Nurul Jadid.

"Tentu saja kami sangat senang dengan adanya pelatihan tersebut, harapannya agar nanti anak-anak santri bisa mandiri. Jadi ketika mereka pulang sudah ada bekal untuk berusaha," sampainya.

Dia menjelaskan untuk tanaman yang sudah ditanam di sana yakni cabai, sayuran, ubi kribang. Ke depannya akan ditanam pula lada. Sebelumnya di daerah ini sudah dikenal dengan peternakan kambingnya.

Baca: Kemenkumham dan Pemprov Bengkulu MoU Kekayaan Intelektual

Baca: Bawaslu Pontianak Akan Awasi Verifikasi Faktual Potensi Data Ganda oleh KPU

Analis Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalbar,
Henry Nosih Saturwa, menjelaskan BI terlibat dalam memberikan pelatihan tersebut tujuannya untuk penguatan kelembagaan sehingga petani dapat bermitra secara setara dengan stakeholder lainnya.

Dia menjelaskan ada beberapa indikator dalam memilih kelompok tani tersebut, di antaranya adanya local champion kelompok tani.

"Serta kita harapkan adanya dukungan pemda, lalu kelompok tani ini juga mengembangkan komoditas penyumbang inflasi. Tak hanya itu, indikator lainnya adalah mengembangkan komoditas ekspor maupun substitusi impor guna memperkuat devisa. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved