Hadiri IMF-World Bank Annual Meeting, Gubernur Bank Indonesia Pakai Tenun Sambas
Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia yang telah dipercaya dunia untuk menjadi tuan rumah perhelatan besar yang belum tentu setiap negara
Penulis: Nina Soraya | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Gubernur BI Perry Warjiyo hadir pada 38th International Monetary and Financial Commite (IMFC) bersama 189 para pemimpin ekonomi dunia.
Pertemuan yang merupakan rangkaian kegiatan Annual Meeting World Bank-IMF di Bali ini membahas isu terkini di bidang keuangan dan moneter global.
Baca: Hary Tanoe: Pertemuan IMF-WB Awal Baik Untuk Indonesia
Baca: Dua Akademisi Untan Ini Hadiri Diseminasi IMF-World Bank Annual Meeting 2018
Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia yang telah dipercaya dunia untuk menjadi tuan rumah perhelatan besar yang belum tentu setiap negara mempunyai kesempatan itu.
Sejak digelar pertama kali di London tahun 1947, belum ada negara yang mengulang menjadi tuan rumah pertemuan tahunan ini. Katakanlah apabila setiap negara memperoleh kesempatan satu kali setiap tahun, bisa dibayangkan berapa lama Indonesia akan menjadi tuan rumah kembali.
Kesempatan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah annual meeting IMF World Bank bukanlah perkara mudah, banyak prasyarat dan tahapan yang mesti dipenuhi. Proses seleksi tuan rumah kegiatan bergengsi sejagat raya ini telah dimulai sejak September 2014.
Indonesia harus bersaing dengan Senegal dan Turki. Namun akhirnya Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah annual meeting itu.
Ini merupakan wujud kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia, baik dari sisi keamanan, stabilitas politik, dan keberhasilan di bidang ekonomi.
Hal yang menarik dan menjadi kebanggaan, Gubernur BI Perry Warjiyo mengenakan kemeja tenun khas Sambas Kalimantan Barat motif Tabur Batu dengan warna lembut dari bahan pewarna alami.
Kain tenun Sambas yang dikenakan Gubernur BI merupakan salah satu produk UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.
"Ini menjadi ajang promosi sekaligus menunjukkan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Kita sebagai masyarakat Kalimantan Barat patut berbangga bahwa tenun Sambas mampu mensejajarkan diri dengan produk sejenis yang dikenakan oleh para pemimpin kaliber dunia," ungkap Kepala Kantor BI Kalbar Prijono dalam rilisnya. (*)