Terima Bantuan Mesin Perahu Bahan Bakar Gas, Nelayan Mempawah Janji Tak Jual Mesin

Selain itu kegiatan inipun di hadiri oleh ratusan perwakilan dari masyarakat Nelayan yang merupakan penerima bantuan tersebut.

Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Suasana Penyerahan Bantuan Mesin Perahu Berbahan Bakar Gas, Jumat (12/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Kementerian ESDM, Bersama dengan Pertamina, DPR RI dan Pemkab Mempawah pagi ini di PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) Kuala Mempawah memberikan bantuan Paket Konversi BBM ke BBG untuk Kapal Perikanan bagi nelayan kecil.

Pada kegiatan ini turut di hadiri langsung oleh PLT Bupati Mempawah Gusti Ramlana, Anggota DPR RI Katherine Angela Oendoen, Perwakilan Kementerian ESDM, dan perwakilan dari Pertamina.

Baca: Bahas Peresmian PA Sungai Raya, Ketua PTA Pontianak Bertemu Bupati Kubu Raya

Baca: Nafa Urbach Bongkar Kisah Cinta Hotman Paris dan Meriam Bellina! Galau Parah

Selain itu kegiatan inipun di hadiri oleh ratusan perwakilan dari masyarakat Nelayan yang merupakan penerima bantuan tersebut.

Sebanyak 214 Mesin Perahu berbahan bakar Gas yang berbahan bakar Gas Pagi ini di bagikan kepada masyarakat Nelayan yang ada di Kabupaten Mempawah.

Kapsul, satu di antara ratusan Nelayan yang hadir sangat berterima kasih kepada pihak - pihak terkait yang telah memberikan bantuan mesin ini.

Ia mengatakan bahwa ia bersama dengan masyarakat nelayan yang lain memang sejak lama membeli mesin tersebut, namun karena di karenakan harga mesin baru tersebut cukup mahal maka masyarakat nelayan belum mampu untuk membeli mesin tersebut.

Ia pun meyakinkan kepada para pejabat yang hadir, bahwa pihak manajemen yang akan menangani dan memanfaatkan mesin yang ada sebaik mungkin, dan berjanji tidak akan menjual mesin tersebut.

"Inshallah, barang ini ndak mungkin kami jual, karena kami sudah lama menunggu barang ini, kami Ndak pernah beli baru, second semua barang yang kami beli, kalau harga yang baru cukup mahal sekitar 7-8 juta, Ndak mampu kami beli,"ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved