Kartiyus: Sanitasi dan Air Bersih Pengaruhi Tinggi Rendahnya Angka Stunting Sintang
Dia meminta kepada pemerintahan desa agar sama-sama berjuang memperbaiki sanitasi dan menyediakan air bersih.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Duta Stunting Sintang, Kartiyus yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sintang menjelaskan bahwa air bersih dan stunting sangat mempengaruhi tingginya angka stunting.
“Saat ini 1 dari 5 orang Indonesia masih buang air besar secara sembarangan. 20 persen kesehatan manusia disebabkan oleh sanitasi. Sanitasi yang baik juga harus didukung perilaku sosial yang baik. Saat ini, dari 100 bayi di Sintang, 44 orang diantaranya terkena stunting," terangnya, Kamis (4/10/2018) pagi.
Baca: Hingga Saat Ini, Stok Darah B di Markas PMI Sanggau Capai 46 Kantong
Oleh karena itu, pihaknya terus kampanyekan pencegahan stunting ini sebagai sebuah investasi jangka panjang. Dia meminta kepada pemerintahan desa agar sama-sama berjuang memperbaiki sanitasi dan menyediakan air bersih.
"Kami juga minta pendanaan melalui ADD untuk mendanai penyediaan air bersih dan sanitasi di masing-masing desa. Saya yakin kalau semua desa bisa merespon program ini, maka dampaknya sangat luar biasa," terangnya.
Baca: Tak Loloskan 22 Orang Calon Komisioner KPU Pontianak, Ini Alasan Ketua Timsel
Kartiyus menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendorong penguatan pencegahan stunting pada desa dan kampung yang angka stuntingnya tinggi. Korelasi antara sanitasi dengan sunting sangat tinggi.
"Contohnya setiap daerah yang sanitasinya rendah, angka stunting juga tinggi. Serawai dan Nanga Tebidah merupakan daerah yang sanitasinya rendah sehingga angka stuntingnya tinggi," terang Kartiyus.