LKTL Jakarta Akan Dokumentasikan Keberhasilan Dari Upaya Pelestarian Lingkungan Di Sintang
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LKTL) akan melakukan pengambilan gambar tentang upaya dan keberhasilan Kabupaten Sintang
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LKTL) akan melakukan pengambilan gambar tentang upaya dan keberhasilan Kabupaten Sintang dalam menjaga lingkungan dan hutan.
Sebelum melakukan pengambilan gambar, Tim LKTL meminta saran dan pendapat dari berbagai pihak baik Pemkab Sintang, organisasi dan lembaga masyarakat yang selama ini sudah melakukan upaya pelestarian lingkungan di Kabupaten Sintang di Kantor Bupati Sintang, Rabu (3/10/2018) pagi.
Communication Officer LKTI Jakarta, Fifi Abriany menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang menginisiasi terbentuknya Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
Baca: Komunitas Lokomotif Penggerak Ekonomi Kreatif Kalbar
“Terlibatnya Kabupaten Sintang sebagai pencetus berdirinya LKTL karena adanya komitmen untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Kami sudah melakukan shooting di Kabupaten Sigi dan Siak," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa Inovasi kabupaten anggota LKTI dalam menjaga lingkungan dan hutan menjadi sasaran utama. Hasil video akan digunakan untuk memperkenalkan Sintang kepada kabupaten lain di seluruh Indonesia.
"Kami akan berusaha memanfaatkan tiga hari efektif untuk pengambilan gambar di Sintang. Rencana akan ada 5 lokasi yang akan kami ambil gambarnya. Misalkan Ensaid Panjang khusus pada pewarna alam tenun ikat Dayak. Video pada satu lokasi atau satu inovasi akan berdurasi 1-2 menit. Jadi nanti aka nada 5 video tentang Kabupaten Sintang," terang Fifi Abriany.
Kepala Bidang Ekonomi pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang Widian Sukri menjelaskan rapat ini untuk mendapatkan saran dan masukan dari berbagai pihak supaya video yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
“Kita komit menjaga 59 persen hutan yang masih ada di Sintang. Untuk itu, kita harus menentukan lokasi pengambilan gambar video dokumenter selama tiga hari di Sintang. Konsep kabupaten lestari bisa kita terapkan sampai 10 tahun ke depan,” terang Widian Sukri.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Supomo menyatakan siap membantu jika lokasi pengambilan gambar dilakukan di Danau Jemelak.
"Karena kami punya program pelepasan bibit ikan jelawat di beberapa titik Danau Jemelak. Siapa tau bisa dijadikan lokasi pengambilan gambar," terang Supomo.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang Erwin Simanjuntak menjelaskan bahwa di Ensaid Panjang tidak hanya pewarna alami tenun ikat yang sudah dikenal.
"Nanti di sana ada juga pembuatan baju dari kulit kayu dan kerajinan anyaman yang mungkin bisa di explore oleh Tim LKTL," terang Erwin Simanjuntak.
Pengelola Koperasi Kerajinan Tenun Ikat Dayak Jasa Menenun Mandiri, Sugiman Karyaredja mengjelaskan bahwa Kobus Sintang juga ada mengelola Sintang Orangutan Center.
“Proses pewarnaan alami pada kain tenun sangat panjang dan terhubung dengan budaya. Jadi menurut kami tidak cukup kalau video pendek," terang Sugiman Karyaredja.