Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Pertamina Klaim Distribusi Normal dan Sebut Hal Ini
Sales Executive LPG Pontianak, Sandy Rahadian menuturkan padahal pihaknya menyalurkan sesuai dengan kuota yang ada.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Terkait mulai sulitnya masyarakat mendapatkan tabung gas LPG 3 kg atau yang bersubsidi di Kota Pontianak sekitarnya, pihak PT Pertamina Kalbar mengaku hal tersebut terjadi karena memang permintaan masyarakat meningkat.
Sales Executive LPG Pontianak, Sandy Rahadian menuturkan padahal pihaknya menyalurkan sesuai dengan kuota yang ada.
Baca: Ratna Sarumpaet Posting Cucu Ulang Tahun, Netizen Malah Soroti Kasus Penganiayaan
Baca: Elpiji Kosong di Pangkalan Jalan Kom Yos Sudarso
Mulai langkanya peredaran LPG 3 kg di Pontianak dan sekitarnya juga tak terlepas dari penyaluran yang dinormalkan oleh pihak Pertamina sejak September lalu.
"Penyaluran tetap seperti biasa, memang saat ini per September lalu kita menyalurkan sesuai dengan kuota yang ada tidak ada tambahan ekstra seperti saat menjelang hari perayaan keagamaan," ucap Sales Executive LPG Pontianak, Sandy Rahadian saat ditemui di dantornya, Jalan Lenjend Sutoyo Pontianak, Selasa (2/10/2018).
Selain itu, terjadinya peningkatan permintaan elpiji subsidi di Pontianak tak terlepas dari meningkatnya pengecer baru, baik dalam kota maupun dari luar kota.
"Dari hasil pengamatan kami di lapangan, adanya indikasi semakin bertambahnya atau semakin banyaknya pengecer baru yang membeli elpiji di agen dan pangkalan elpiji di wilayah Kota Pontianak untuk dijual kembali di luar kota," katanya.
Dampak semakin suburnya para pengecer tersebut, membuat elpiji di agen dan pangkalan cepat habis, karena pembelian oleh para pengecer tersebut diluar batas kewajaran. Sehingga masyarakat dari rumah tangga sedikit kesulitan mendapatkan tabung gas yang disubsidi pemerintah ini.
"Kita tetap mengirim sesuai dengan kebutuhan dihari yang normal, stok dan distibusi distribusi di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya masih lancar seperti biasanya," ucapnya.
Ia menyakinkan tidak ada kendala dalam penyaluran dan pengurangan kuota, masyarakat diminta jangan panik karena setiap hari dipastikan ada LPG yang didistribusikan.
Tahun ini untuk Kota Pontianak kebutuhan dan distribusi sebanyak 22.700 tabung perharinya, sementara untuk Kubu Raya setiap harinya 15.623 tabung.
Kuota ini meningkat dari tahun sebelumnya yang untuk Pontianak hanya 22 ribu dan Kubu Raya hanya 15.300 an tabung.
Penambahan ini tentunya terjadi saat waktu perayaan keagamaan seperti, lebaran, natal dan lainnya.
Pihaknya menduga elpiji subsidi tersebut dijual oleh para pengecer ke daerah lainnya, sehingga harus ada tindakan tegas oleh instansi terkait.
Sehingga, menurut dia, dengan dilakukan penambahan saat menjelang Lebaran Idul Fitri itulah dimanfaatkan oleh pengecer baru untuk mencari keuntungan pribadi, sehingga ketika pasokan kembali normal, maka mereka (pengecer) jadi tidak mendapatkan pasokan elpiji subsidi tersebut.
Pihak Pertamina akan melakukan pembinaan ke pangkalan yang ada di wilayah Kota Pontianak dan Kubu Raya agar selektif dalam menjual elpiji subsudi pada setiap pengecer yang ada, sehingga gas tiga kilogram memang benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak, serta tidak melayani pembelian dalam jumlah banyak.
Dalam kesempatan itu, Sales Executive LPG Pontianak tersebut, mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, sehingga melakukan pembelian elpiji subsidi dalam jumlah banyak, yang malah akan berdampak elpiji tersebut cepat habis.
"Kami rata-rata mendistribusikan elpiji subsidi untuk wilayah Kota Pontianak dan Kubu Raya sesuai kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan elpiji," katanya.