Pemilik Pangkalan LPG Ungkapkan Masyarakat Memang Sulit Cari Gas Subsidi
"Memang agak sulit, tapi kita siasati dengan membagi satu-satu pada setiap masyarakat. Karena banyak orang luar juga berdatangan disini,"tambahnya.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemilik Pangkalan LPG, AP Yuliansyah menuturkan saat ini kondisi gas memang sedikit langka, hal itu terlihat dengan antusiasme masyarakat yang berdatangan dari mana-mana mencari gas tabung 3 kg atau gas subsidi.
"Kondisi yang agak sulit ini sudah sekitar 3 minggu dan masyarakat dari mana-mana datang kesini," ucap AP Yuliansyah saat diwawancarai dipangkalan gas yang terletak di Sungai Raya Dalam, Selasa (2/10/2018).
Baca: Warga Kesulitan Cari Tabung Gas 3 Kg dan Pengecer Ungkapkan Ada Pengurangan Stok
Baca: Elpiji Kosong di Pangkalan Jalan Kom Yos Sudarso
Bahkan menurutnya ada masyarakat dari Pal 13 Sungai Kakap datang mencari tabung gas LPG 3 kg.
"Memang agak sulit, tapi kita siasati dengan membagi satu-satu pada setiap masyarakat. Karena banyak orang luar juga berdatangan disini,"tambahnya.
Ia menambahkan stok gas dipangkalannya sebenarnya untuk warga sekitar cukup, karena ditempat lain kurang dan kosong jadi banyak warga lain uang datang sehingga cepatlah habis.
"Biasanyakan rumah makan, warung nasi,warung kopi dan UKM lainnya mereka dapat dua daan saat ini kita bagikan satu-satu agar banyak warga yang dapat," ujarnya.
Pasokan dipangkalannya seminggu dua kali datang, stiap kalinya datang 170 dan 100 tabung,. Jadi sertiap minggunya sekitar 270 tabung. Pihaknya tidak bisa memastikan, karena pasokan dari pihak Pertamina, biasanya mereka mengirimkan berdasarkan kebutuhan masyarakat.
"Dimana yang aga susah disana agak banyak. Kalau tempat sini susah maka sini aga dibanyakan. Tingginya permintaan masyarakat sehingga menyebabkan stok habis dan susah mencarinya ini sekitar tiga minggu terakhir," sebutnya.
Dari 170 atau 100 tabung, hanya dijual dalam waktu 2 hari. Banyak masyarakat dari berbagai tempat datang bahkan dari Desa Kapur disebutnya juga datang ditempatnya.
"Saya juga koordinasi dengan pangkalan yang ada di Kota Pontianak maupun Kubu Raya, mereka bilang pasokan memang agak dikurangi karena tempat lain susah ehingga kami dikurangi dan akhirnya disini juga susah," pungkasnya. .