Kisah Habibi Wisudawan Terbaik Poltesa, Anak Yatim yang Sempat Korbankan Masa Muda Untuk Bekerja

Untuk itu, demi menutupi biaya sekolahnya. Habibi mengatakan sekolahnya harus di biayai oleh keluarga, dan juga mengandalkan beasiswa.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ M WAWAN GUNAWAN
Habibi saat menerima ucapan selamat dan pemasangan selempang yang di sematkan oleh Direktur Poltesa, Sabtu (29/09/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Peraih predikat lulusan terbaik Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) Habibi (27), memiliki kisah pilu di balik suksesnya, Minggu (30/09/2018).

Ia menceritakan, dirinya sejak duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD) sudah di tinggal ayahnya meninggal.

Oleh karenanya, ia harus hidup bersama ibunya yang berprofesi sebagai seorang ibu rumah tangga.

Baca: Habibi Jadi Wisudawan Terbaik Politeknik Negeri Sambas

Baca: Politeknik Negeri Sambas Wisudakan 105 Mahasiswa

"Kebetulan saya tergolong kategori keluarga menengah ke bawah. Ayah saya meninggal sejak saya kelas dua SD. Sedangkan ibu saya murni seorang ibu rumah tangga tanpa bekerja," ujarnya, Sabtu (29/9).

Untuk itu, demi menutupi biaya sekolahnya. Habibi mengatakan sekolahnya harus di biayai oleh keluarga, dan juga mengandalkan beasiswa.

"Jadi sebagian biaya sekolah saya ditanggung oleh saudara saya dan mengandalkan beasiswa. Hingga saya kuliah sebagian dari beasiswa," tuturnya.

Tidak hanya itu, pria 27 tahun ini juga mengungkapkan kalau secara umur mungkin dirinya sudah terlambat untuk usia kuliah.

Karena saat tamat kuliah usianya sudah 27 tahun.

Namun ia yakin, dan percaya jikalau tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Sehingga ia harus mengorbankan masa mudanya terlebih dahulu untuk bekerja, demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk kuliah.

"Sehingga saya membiayai diri saya sendiri untuk kuliah, juga dibantu dengan beasiswa yang saya dapatkan," terangnya.

Ia juga menjelaskan Sebelumnya ia tidak pernah berangan-angan untuk menjadi yang terbaik.

Karena tujuannya berkuliah adalah murni untuk menambah ilmu dengan harapan bisa merubah peruntungan nasib keluarganya.

Dengan demikian, ia pun bertekad untuk bisa menerapkan ilmu yang telah ditetapkan dengan sebaik-baiknya.

Ia juga Secara pribadi saya ingin membuka usaha berkaitan dengan disiplin ilmu yang ia miliki, yaitu teknik multimedia. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved