Anak Nelayan Lulus di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Inilah Orangnya
Sulhan menjadi bagian dari 310 orang pemuda seluruh Indonesia yang berkuliah di STP Jakarta
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Seorang anak nelayan Sambas bernam Sulhan lulus di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta. Pemuda Dusun Kuala Baru, Desa Sarang Burung Danau, Kecamatan Jawai itu, Minggu (23/9/2018).
Lulus seleksi Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta. Lulusan SMA Negeri 1 Jawai ini merupakan anak yatim piatu, yang dibesarkan pamannya, Hamzah. Yang juga seorang nelayan budidaya ikan tambak.
Pemuda kelahiran Malaysia, 13 Juli, 20 tahun silam ini, akan kuliah di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta selama 4 tahun tanpa dipungut biaya dengan sistem perkuliahan semi militer.
Artinya, nanti ia akan sekolah dengan mengutamakan kedisiplinan dan tinggal di asrama selama proses pendidikan berlangsung.
Baca: Bupati Citra Duani Bakal Ubah Pulau Juante Jadi Objek Wisata
Untuk biaya hidup dan praktek di lapangan selama di kampus STP Jakarta, nantinya dibiayai oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Untuk itu, Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah pun mengapresiasi capaian Sulhan tersebut.
“Alhamdulillah, ada perwakilan pemuda dari Sambas yang mendapat pendidikan gratis tersebut. Ini sangat membanggakan, Sulhan menjadi bagian dari 310 orang pemuda seluruh Indonesia yang berkuliah di STP Jakarta,” ujar Hairiah, saat menerima kunjungan Sulhan dan Pamannya di Ruang Kerja Wakil Bupati Sambas beberapa waktu lalu, sebagaimana rilis yang diterima Tribun.
Oleh karenanya, Hairiah berharap kedepannya akan semakin banyak pemuda Sambas yang tertarik mengembangkan kemampuan diri pada bidang perikanan dan kelautan. Hal itu dikarenakan sebut Sambas merupakan daerah perbatasan dengan potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar.
“Kita memerlukan banyak sumber daya manusia yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan bidang perikanan dan kelautan. Insya Allah dengan hadirnya Sulhan dan yang lainnya nanti, kita punya SDM berkualitas untuk mengeksplor potensi itu,” terangnya.
Kabupaten Sambas sendiri, sejak tahun 2008 telah menetapkan beberapa pengembangan kawasan minapolitan Sambas, dan beberapa desa di Kecamatan Jawai, Jawai Selatan dan Pemangkat masuk sebagai Kawasan Minapolitan tersebut.
Hairah menuturkan, maksud dan tujuan penetapan kawasan tersebut dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan perikanan budidaya dan program intensifikasi budidaya perikanan di Kabupaten Sambas.
“Pemerintah Daerah berkeinginan dan terus berupaya meningkatkan produksi perikanan budidaya sebesar 40 persen pertahun. Satu dari beberapa upaya yang dilakukan adalah pendekatan pengembangan kawasan minapolitan,” paparnya.
Baca: Pernah Dukung Prabowo di Pilpres 2014, Anji Manji Sampai Kehilangan Pekerjaan, Jadi Pengalaman!
Masih menurut Hairiah, hadirnya Sulhan di pendidikan STP kedepannya akan membuka peluang dan memotivasi pemuda-pemudi Sambas. Karena sebagai pemuda perbatasan untuk menjadikan pendidikan perikanan sebagai satu dari beberapa pilihan meneruskan pendidikan.
Hairiah juga berharap ada alokasi khusus buat pemuda pemudi perbatasan seperti Sambas untuk menempuh pendidikan ikatan dinas lainnya.
"Tidak salah menurut saya jika Kabupaten Sambas mendapat perhatian lebih untuk pengembangan SDM pemuda pemudinya. Salah satu faktornya, karena kita adalah daerah perbatasan,” tutupnya.