Jika Tidak Diakomodir, Guru Honorer K2 Ancam Gelar Aksi Lebih Besar

Sebanyak 120 honorer kategori 2 (K2) dan 124 tenaga honorer non K2 mendatangi kantor Bupati Kubu Raya

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH
Sejumlah tenaga honorer K2 dan Non K2 mengelar aksi dikantor Bupati Kubu Raya, Jumat (21/9). Mereka menuntut pemerintah membatalkan rekruitmen CPNS 2018 dan memprioritaskan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS. 

Laporan Wartawan Tribunpontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Sebanyak 120 honorer kategori 2 (K2) dan 124 tenaga honorer non K2 mendatangi kantor Bupati Kubu Raya menuntut untuk di angkat menjadi PNS, Jumat (21/9).

Dimana menurut koordinator kegiatan, Irwansyah kehadiran mereka tersebut menuntut agar pemerintah pusat membatalkan rekruitmen CPNS 2018.

"Ada empat point penting dari kehadiran kami disini, pertama menuntut pemerintah pusat menolak cpns, kedua angkat honorer menjadi PNS tanpa syarat. Kemduian angkat Tenga non kategori sesuai UU ASN yang berlaku dan terakhir meminta pemerintah membatalkan cpns 2018 agar kami tenaga honorer diangkat menjadi PNS," ujarnya.

Baca: Wakil Ketua DPRD Kubu Raya Tanggapi Tututan Ratusan Tenaga Honorer

Diakuinya pula tuntutan mereka tidak hanya melibatkan honorer K2 tetapi juga non K2, karena memang lebih banyak dari non K2.

Selain itu yang hadir pula diakuinya dari berbagai instansi di Kubu Raya.

"Jadi kita ini mengakomodir semua tenaga honorer, tidak hanya yang K2 tetapi juga yang non. Ini baru sebagian kecil saja yang datang," katanya.

Ia mengatakan jika tuntutan mereka tidak diindahkan oleh Kemenpan, maka kemungkinan mereka akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.

"Jika Menpan tidak mengakomodir maka kami akan buat besar lagi kalau bisa Se Kalbar," tuturnya.

Sementara itu perwakilan dari tenaga honorer non K2, Syamsudin berharap agar pemerintah tidak hanya memikirkan honorer K2 saja. Tepati juga tenaga honorer non K2 yang jumlahnya sangat banyak di Kubu Raya.

"Kami berharap kepada Kemenpan memikirkan kami jangan hanya k2 tapi non k2. Karena dari yang hadir kebanyakan non k2," ujar Syamsudin yang honorer di SD N 1 sungai kakap ini.

Menurutnya upah sebagai tenaga honorer terbilang tidak besar karena itu ia berharap pemerintah dapat mengangkat mereka menjadi PNS.

"Kami sejak 2004 tidak termasuk k2, hanya 300 ribu perbulan saja upah kami, besar sekali harapan kami bsa diangkat," harapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved